Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19, Pakar India Peringatkan Penularan Massal jika Lockdown Dilanggar

Kompas.com - 28/03/2020, 11:18 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber FirstPost

NEW DELHI, KOMPAS.com - Dilansir dari FirstPost, pakar kesehatan di India mengatakan adanya kemungkinan penularan penyakit Covid-19 di dalam populasi masyarakat India (massal) jika warganya melanggar peraturan lockdown 21 hari serentak di negara itu.

Meski begitu, Menteri Kesehatan India masih belum bisa memastikan adanya kasus penularan penyakit Covid-19 dalam skala massal.

Dr Raman R Gangakhedkar, Kepala Epidemologi dan Penyakit Menular di ICMR, mengatakan bahwa bukti penularan massal masih belum tampak.

Dia bahkan menambahkan, banyak perkiraan di India sering kali meleset dan salah.

"Banyak sekali perkiraan orang-orang yang ngawur," ujar Gangakhedkar. Meski begitu, pakar kesehatan tetap khawatir jika warga India melanggar aturan lockdown dan tidak menjaga physical distancing, maka situasi dapat dengan cepat lepas kendali.

Baca juga: Virus Corona, Ujaran Kebencian terhadap China Meningkat di Twitter

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Rajiv Gauba meminta negaranya untuk segera menguatkan pengawasan wisatawan internasional yang memasuki India sebelum lockdown.

Menurut dia, terdapat "celah" antara pemantauan aktual untuk Covid-19 dan total kedatangan wisatawan asing.

Di dalam suratnya kepada sekretaris kepala semua negara dan wilayah serikat, Gauba menyampaikan kesenjangan dalam pemantauan wisatawan internasional untuk Covid-19 bisa membahayakan secara serius.

Mengingat, banyak orang yang positif mengidap virus corona telah memiliki riwayat perjalanan internasional.

Baca juga: Setelah PM Boris Johnson, Menkes Inggris Ini Terinfeksi Virus Corona

Sementara itu, berdasarkan laporan Reserve Bank of India (RBI) pada Jumat kemarin, terjadi penurunan suku bunga tajam dalam kurun waktu 11 tahun terakhir dala upaya melawan kejatuhan ekonomi saat wabah berlangsung.

RBI juga memungkinkan bank menahan pembayaran EMI pada semua pinjaman berjangka selama tiga bulan.

Hal ini dilakukan karena kebijakan Narendra Modi tentang pemangkasan biaya pinjaman baru dan memotong suku bunga dinilai mampu melindungi perekonomian India.

Modi menyatakan dalam kicauannya di Twitter, "Pengumuman (terkait pemangkasan itu) akan meningkatkan likuiditas sehingga mengurangi biaya pendanaan dan membantu kelas menengah dan bisnis."

Baca juga: Setelah PM Boris Johnson, Menkes Inggris Ini Terinfeksi Virus Corona

Pemerintah Delhi sejauh ini meyakinkan pada warganya bahwa staf medis di New Delhi siap mengatasi situasi bahkan jika kasus naik sampai 100 kasus per hari dan memastikan bahwa mereka memiliki jumlah obat-obatan dan alat uji yang memadai.

Sementara itu, Panglima Angkatan Darat Jenderal Manoj Mukund Naravane meluncurkan sebuah prakarsa yang dinamai "Operasi Namaste" untuk memberikan semua bantuan yang perlu dalam penanggulangan penyebaran virus corona.

Halaman:
Baca tentang
Sumber FirstPost
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com