Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah India dalam Lockdown: Kebutuhan Pokok Langka, Polusi Berkurang, Burung Berkicau

Kompas.com - 26/03/2020, 12:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky,AFP

Sementara itu petugas kebersihan bernama Ajay mengatakan dia dan rekan-rekannya diminta tetap bekerja setiap hari.

"Tapi ada kekurangan staf. Kami tinggal berdekatan dan punya kendaraan sendiri, tetapi mereka yang tinggal di negara bagian lain tidak bisa datang. Transportasi terbatas," kata Ajay pada AFP.

Ajay juga mengkhawatirkan dirinya bisa ikut terjangkit virus corona.

"Ada banyak orang seperti saya. Bukankah kita juga bisa terkena virus? kami tidak punya alat pelindung," keluh Ajay.

Baca juga: Perangi Virus Corona, India Lockdown Total Selama 21 Hari

Sky News menberitakan, lockdown India bisa memberi dampak buruk ke warga miskin, pekerja dengan upah harian, dan golongan ekonomi lemah.

Dengan adanya lockdown, mereka kini tidak tahu harus mencari rezeki ke mana. Pemerintah pusat India pun dikritik karena kurang baik merancang situasi di golongan masyarakat tersebut.

Beberapa pemerintah di negara bagian kemudian berinisiatif memberi makanan gratis dan tempat tinggan untuk tunawisma.

Pemerintah Bengala Barat misalnya, yang mengatakan akan menyediakan sejumlah makanan gratis bagi 75 juta penduduknya selama 6 bulan ke depan.

Begitu pun dengan pemerintah Delhi yang menjanjikan makanan gratis untuk semua orang di shelter.

Baca juga: CEO OYO Tawari Pemerintah India Hotel sebagai Pusat Karantina Covid-19

Kicau burung gantikan suara klakson

Dari area restoran yang biasanya ramai di Mumbai hingga ke barat menuju kota Ahmedabad, jalan-jalan yang biasanya dipenuhi polusi asap kendaraan kini sepi.

Kicau burung dapat terdengar di banyak lingkungan, menggantikan klakson bus dan bunyi mesin becak motor, yang biasanya memadati jalanan itu.

Bahkan di luar kota, wartawan AFP mengabarkan warga di beberapa daerah pedesaan mendirikan barikade pagar bambu, untuk mencegah siapa pun datang dan pergi.

Baca juga: Mengenal Ayurveda, Pengobatan Tradisional Tertua dari India

Namun di tengah kecemasan dan keluhan terkait aturan lockdown ini, masih ada dukungan yang diberikan untuk keputusan Modi.

"Lockdown adalah satu-satunya cara penyebaran penyakit bisa diperiksa," ujar Dhirendra Kumar, seorang pensiunan pengacara di utara kota Lucknow.

"Kita sebaiknya mendukung lockdown ini," imbuhnya.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com