Dari kebijakan ini, perlahan investor dan distributor mulai masuk. Pemerintah pun meraih profit dari pajak dan biaya administrasi.
Tahun 1981-1983 pertumbuhan ekonomi China mencapai 9,6 persen per tahun.
Kemudian tahun 1981-1984 di Shenzhen pertumbuhan ekonominya sebesar 75 persen per tahun, yang memunculkan istilah "Kecepatan Shenzhen" atau "Efisiensi Shenzhen".
Baca juga: Shenzhen, dari Desa Nelayan Jadi Pusat Industri di China
Kemudian untuk reformasi sosialnya, Deng menerapkan kebijakan keluarga berencana paling ketat di dunia, yakni satu keluarga satu anak.
Ini dilakukan untuk mengendalikan populasi China yang terus meningkat.
Deng meninggal pada 19 Februari 1997, di usia 92 tahun, akibat infeksi paru-paru dan penyakit Parkinson.
24 Februari pukul 10.00 pagi, rakyat China diminta Perdana Menteri Li Peng untuk mengheningkan cipta selama tiga menit.
Bendera negara dikibarkan setengah tiang selama lebih dari seminggu. Pemakamannya disiarkan televisi nasional dan semua saluran kabel.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Edward Jenner, Penemu Vaksin
Setelah pemakaman, organ-organnya disumbangkan untuk penelitian medis. Jasadnya dikremasi, dan abunya disebar ke laut sesuai permintaannya.
Selama dua minggu berikutnya, media pemerintah China memuat berita dan dokumenter yang berkaitan dengan hidup dan mati Deng.
Program Berita Nasional menyiarkannya secara reguler mulai pukul 19.00 yang berlangsung hampir dua jam dari waktu siaran normal.
Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.