KOMPAS.com - Suzy Kassem, lahir di Toledo, Ohio pada 1 Desember 1975. Dia seorang pemikir berkebangsaan AS keturunan Mesir, penyair, penulis, sutradara film, humanitarian dan pencinta kebijaksanaan.
Dia lulus dari Universitas Toledo dan melanjutkan studi di Harvard. Fokus tulisannya mengulik tentang manusia. Hati manusia, kondisi manusia, dan pengalaman-pengalaman empirik manusia.
Karyanya banyak dikutip oleh para pemimpin agama, pembicara di lingkungan akademik dan dalam pidato kandidat presiden di seluruh dunia.
Baca juga: [KUTIPAN TOKOH DUNIA] Napoleon Bonaparte, Penguasa Eropa dari Perancis
"Dia yang menciptakan virus, juga punya penawarnya. Dia yang ciptakan kekacauan, juga bisa menciptakan perdamaian."
Kutipan itu diambil dari puisi Suzy Kassem yang berjudul, In the Hands of Man. Sebuah puisi yang menuturkan bagaimana kehidupan ini dipegang penuh kendalinya oleh manusia.
Manusia menciptakan keos, menciptakan ketakutan, menciptakan penderitaan. Manusia juga yang bisa menciptakan kedamaian, ketenangan, dan kebahagiaan.
Gaya tulisan puisi Kassem yang berjudul In the Hands of Man memuat kondisi-kondisi di mana pengalaman empirik manusia berlangsung dalam peradaban kehidupannya.
Baca juga: [KUTIPAN TOKOH DUNIA] Helen Keller, Tokoh Kemanusiaan Terkemuka yang Buta dan Tuli
Dia yang menciptakan racun, juga punya obatnya. Dia yang menciptakan virus, juga punya penawarnya. Dia yang ciptakan kekacauan, juga bisa menciptakan perdamaian. Dia yang memicu kebencian, juga bisa mengubahnya jadi cinta.
Dia yang menciptakan kesengsaraan, juga bisa menghancurkannya dengan kebaikan. Dia yang ciptakan kegelapan, juga bisa dibangkitkan dan melahirkan iluminasi. Dia yang sebarkan rasa takut, bisa pula terguncang tuk sebar kenyamanan.
Setiap masalah diciptakan tangan kiri manusia. Bisa juga diselesaikan dengan benar. Karena manusia yang ciptakan manifestasi. Dan punya kemampuan tuk hancurkan itu.
Baca juga: [KUTIPAN TOKOH DUNIA] Woodrow Wilson, Sosok di Balik Perjanjian Versailles
Puisi In the Hands of Man memiliki unsur-unsur sastra yang sangat kuat. Unsur batin dalam puisi ini memuat tema dengan konsep humanis.
Suzy Kassem bermaksud memberikan amanat kepada pembacanya untuk 'mengaca' sebagai manusia yang mampu berbuat benar dan salah.
Emosi yang disampaikan juga mengalir melalui pemilihan diksi yang tidak pasaran. Meski akhir diksi tiap baris puisinya tidak memiliki rima yang harmoni, tonasinya sangat dijaga untuk memberikan kesan kuat tentang makna kemanusiaan dan dampak dari hadirnya perilaku manusia.
Baca juga: [KUTIPAN TOKOH DUNIA] Albert Einstein, Ilmuwan Fisika Penemu Teori Relativitas
Memang, Suzy Kassem dikenal 'berbeda' dengan gaya tulisan yang metafora, ironi, kadang simetri, mirip pepatah dan mengandung berbagai paralelisme.
Berikut ini versi utuh puisi Suzy Kassem berjudul In the Hands of Man. Dikutip dari kumpulan puisinya, Rise Up and Salute the Sun.