Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KUTIPAN TOKOH DUNIA] Helen Keller, Tokoh Kemanusiaan Terkemuka yang Buta dan Tuli

Kompas.com - 16/03/2020, 21:46 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Helen Keller atau lengkapnya, Helen Adams Keller, (lahir pada 27 Juni 1880, Tuscumbia, Alabama, A.S. — dan meninggal pada 1 Juni 1968, Westport, Connecticut). Keller adalah penulis dan pendidik Amerika yang menderita buta dan tuli.

Pendidikan dan pelatihannya merupakan pencapaian luar biasa dalam dunia pendidikan para penyandang cacat.

Pada usia 14 dia mendaftar di Sekolah Wright-Humason untuk penderita tuli di New York, dan pada usia 16 dia memasuki Sekolah Cambridge untuk Wanita Muda di Massachusetts.

Dia berhasil masuk ke Radcliffe College pada 1900 dan lulus cumlaude pada 1904.

Dia menulis hidupnya di beberapa buku, termasuk The Story of My Life (1903), Optimism (1903), The World I live in (1908), My Religion (1927), Helen Keller's Journal (1938), dan The Open Door (1957).

Baca juga: [KUTIPAN TOKOH DUNIA] Woodrow Wilson, Sosok di Balik Perjanjian Versailles

 

Pada 1913 dia mulai mengajar (dengan bantuan seorang penerjemah), terutama atas nama American Foundation for the Blind, yang kemudian dia kumpulkan dana abadi sebesar 2 juta dollar AS atau setara dengan Rp 29,8 miliar.

Tur kuliahnya juga telah membawanya beberapa kali mengunjungi seluruh dunia. Dia mendirikan Uni Kebebasan Sipil Amerika dengan aktivis hak-hak sipil Amerika Roger Nash Baldwin dan yang lainnya pada 1920.

Usahanya untuk meningkatkan perawatan penyandang tuli dan buta berpengaruh dalam menghilangkan cacat dari suaka. Dia juga mendorong organisasi komisi untuk orang buta di 30 negara bagian pada 1937.

Baca juga: [KUTIPAN TOKOH DUNIA] Albert Einstein, Ilmuwan Fisika Penemu Teori Relativitas

Rintangan adalah pacu

"Kita tidak akan pernah bisa belajar menjadi berani dan sabar, jika hanya ada kesenangan di dunia," begitu ujar Helen Keller. 

Jalan hidupnya telah membuktikan kalimatnya sendiri. Sebelum menjadi seorang disabilitas yang berhasil dalam dunia akademik dan aktivis, Keller telah melewati serangkaian rintangan hidup yang dideritanya.

Rintangan adalah pacu, sesuatu yang menjadikan karakter Helen Keller menjadi sosok inspiratif khususnya bagi para penyandang disabilitas.

Pada usia 19 bulan Keller menderita penyakit (mungkin demam berdarah) yang membuatnya buta dan tuli.

Dia diperiksa oleh Alexander Graham Bell pada usia 6 tahun. Sebagai hasilnya, Bell mengirimkannya seorang guru berusia 20 tahun, Anne Sullivan (Macy) dari Lembaga Perkins untuk penyandang buta di Boston.

Baca juga: [KUTIPAN TOKOH DUNIA] Benito Mussolini, Diktator yang Penuh Ambisi

Sullivan, seorang guru yang luar biasa, tetap membersamai Helen Keller sejak Maret 1887 hingga kematiannya sendiri pada Oktober 1936.

Dalam beberapa bulan, Keller telah belajar merasakan benda-benda dan mengasosiasikannya dengan kata-kata yang dieja dengan kode jari di telapak tangannya.

Untuk bisa membaca kalimat, dia merasakan kata-kata yang terangkat di karton, dan membuat kalimatnya sendiri dengan mengatur kata-kata dalam bingkai.

Helen Keller belajar di Lembaga Perkins untuk belajar Braille. Kemudian dia memulai proses belajar berbicara di bawah Sarah Fuller dari Horace Mann School for the Deaf dan juga di daerah Boston.

Dia juga belajar membaca bibir dengan meletakkan jari-jarinya di bibir dan tenggorokan pembicara sementara kata-kata itu secara bersamaan dieja untuknya.

Baca juga: [KUTIPAN TOKOH DUNIA] Malala Yousafzai, Pejuang Hak Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com