Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KUTIPAN TOKOH DUNIA] Benito Mussolini, Diktator yang Penuh Ambisi

Kompas.com - 11/03/2020, 20:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Perdana Menteri ke-27 Italia, Benito Mussolini, dalam Perang Dunia II mengucapkan mengucapkan sebuah kalimat yang sangat menggugah semangat.

Benito Mussolini adalah PM Italia pada 1922-1943. Semasa hidupnya Mussolini dikenal sebagai pemimpin diktator, bahkan saat meninggal kabarnya para warga Italia justru tidak menyesali kepergiannya.

Terlahir dengan nama lengkap Benito Amilcare Andrea Mussolini, pria kelahiran 29 Juli 1883 ini mendapat julukan Il Duce (Sang Pemimpin), dan disebut sebagai Bapak Fasisme Italia.

Dia memimpin pasukan Italia di Perang Dunia II. Awalnya Mussolini memahami bahwa perdamaian sangat penting bagi Italia, dan perang akan membawa bencana besar bagi rakyatnya.

Namun dalam sebuah diskusi panjang dengan menantunya, Pangeran Galeazzo Ciano, Mussolini mengatakan bahwa "kehormatan memaksa dia untuk berbaris dengan Jerman."

Baca juga: Karantina Italia: KBRI Roma Laporkan Kondisi Terkini dan Imbauan untuk WNI

Kalimat penyemangat Mussolini

"Lebih baik hidup sehari saja tapi sebagai singa, daripada hidup 100 hari sebagai kambing."

Kalimat itu diucapkan Mussolini saat memberi semangat ke pasukannya di Perang Dunia II. Saat itu Italia tergabung ke kubu poros bersama Jerman dan Jepang.

Jerman yang dipandu Adolf Hitler di medan perang dan Jepang yang dipimpin Kaisar Hirohito bertarung melawan sekutu yang dihuni Uni Sovyet, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan China sebagai kekuatan utamanya.

Pertarungan di Perang Dunia II tidak berjalan mulus untuk Italia di awal laga. Kekalahan telak sempat dirasakan di Albania dan Afrika Utara.

Namun Mussolini enggan menyerah. Dia tetap memerintahkan pasukannya untuk berperang, meski sumber dayanya terkuras akibat invasi militer sebelum PD II.

Baca juga: Cicit Diktator Italia Benito Mussolini Bakal Bertarung di Pemilu Eropa

Ambisi Mussolini sangat besar, untuk mengembalikan Kekaisaran Romawi di Mediterania. Sebagian misinya kemudian tercapai pada 1942.

Semuanya mulai berubah pada Juli 1943. Saat sekutu melakukan invasi ke Sisilia, Mussolini ditangkap atas perintah Raja Italia, Victor Emmanuel III, karena memprovokasi perang saudara.

Sejak itu, satu per satu wilayah yang dikuasai Italia runtuh dan jatuh ke kendali Jerman. Italia kemudian menyerah kepada sekutu pada 3 September 1943.

Mussolini mengembuskan napas terakhirnya pada 28 April 1945 di usia 61 tahun. Di saat yang bersamaan Perang Dunia II memasuki babak akhir.

Sampai sekarang penyebab kematiannya masih simpang siur.

Baca juga: Tiga Skenario Nasib Liga Italia di Tengah Ancaman Virus Corona

Ada versi yang menyebutkan dia dieksekusi oleh seorang partisan Italia di desa kecil Giulino di Mezzegra, Italia Utara.

Ada juga versi yang mengatakan Mussolini ditembak oleh Walter Audisio, seorang partisan komunis.

Namun sampai berakhirnya perang bahkan hingga sekarang, penyebab kematian Mussolini masih berupa misteri, bersama dengan identitas pembunuhnya.

Baca juga: Pemimpin Eropa Samakan Trump dengan Mussolini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com