Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Ciptakan Bilik Disinfeksi "Portable" untuk Basmi Virus Corona

Kompas.com - 16/03/2020, 20:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

HANOI, KOMPAS.com - Vietnam berinovasi dalam upayanya melawan virus corona. Terbaru, Vietnam membuat bilik disinfeksi portable.

Bilik yang menyemprotkan air elektrolit ini didesain dan diproduksi oleh Institut Nasional Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vietnam, yang bekerja sama dengan Vietnam Academy of Science and Technology (VAST).

Institut Nasional Kesehatan Kerja dan Lingkungan yang merupakan Kementerian Kesehatan Vietnam, mengatakan bilik ini telah dipasang dan bisa digunakan di area padat penduduk.

Gunanya untuk membatasi penyebaran patogen berbahaya, terutama dalam wabah virus corona yang telah menjadi pandemi global.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pembantaian My Lai, Vietnam, Tewaskan 504 Warga Sipil

Hanya butuh waktu 15-20 detik untuk membersihkan diri di bilik ini, dan satu bilik bisa digunakan sampai 1.000 orang per hari.

Bilik disinfeksi ini juga dirancang portable dengan ukuran lebar 1 meter dan tinggi 2 meter, jadi mudah dilepas dan diangkut untuk dipindah tempat.

Inovasi yang dilakukan Vietnam ini sempat viral fotonya di media sosial, dalam gambar yang diunggah akun Twitter @LunaOi_VN pada JUmat (13/3/2020).

Menurut Direktur VAST, Doan Ngoc Hai, sistem ini dirancang berdasarkan prinsip penggunaan larutan garam terisolasi (anolyte) dalam bentuk kabut yang menyemprotkan ke seluruh tubuh sebagai disinfektan.

VAST memastikan disinfektan ini aman untuk kulit sensitif.

Dalam percobaan awal, Institut Nasional Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vietnam melakukan tes mikrobiologis pada manusia..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen bakteri dan virus di permukaan tubuh, pakaian, sepenuhnya dibasmi setelah dilakukan disinfeksi.

Baca juga: Inggris dan Korsel Terapkan Sistem Drive-Thru Tes Virus Corona, Ini Penjelasannya..

Kemudian untuk virus corona, bilik ini diklaim dapat menghilangkan 99,99 persen virus SARS-CoV-2 yang berukuran 1/900 rambut manusia.

Selain penularan antarmanusia, virus itu biasanya menempel di permukaan pakaian, tas, sepatu, dan benda-benda lainnya.

Kemudian dilansir dari VN Express, sistem disinfektan ini terdiri dari dua bilik.

Satu bilik menyemprotkan air elektrolit dalam bentuk tetesan, sedangkan bilik lainnya mengarahkan panas dan ozon ke tubuh pengguna bilik.

Baca juga: Pemprov Sumsel Tetapkan Status Waspada Corona

Air dialirkan dengan pipa biasa yang sudah dicampur dengan natrium klorida terlarut. Larutan ini diklaim dapat membersihkan sistem pernapasan.

Komponen utama dari bilik ini adalah semprotan yang bisa berputar 360 derajat dan sensor inframerah, yang secara otomatis mengaktifkan penyemprotan ketika seseorang masuk.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com