LONDON, KOMPAS.com - Bayi baru lahir yang terpapar virus corona di Inggris, dan menjadi korban termuda dunia dilaporkan "selamat dari bahaya" dan mulai pulih.
Ibu dari si bayi beberapa hari sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit dengan dugaan pneumonia. Dia positif corona setelah hasilnya keluar sesaat setelah bersalin.
Keduanya dilaporkan dirawat di lokasi yang berbeda. Bayi yang baru lahir itu dirawat di Rumah Sakit North Middlesex, sedang sang ibu dibawa ke bagian infeksi khusus.
Baca juga: Baru Lahir, Bayi di Inggris Positif Terinfeksi Virus Corona
Berdasarkan pemberitaan The Sun via Daily Mail Minggu (15/3/2020), si bayi kini sudah melewati masa bahaya dan mulai pulih dari virus corona.
Diyakini, bayi tersebut tertular melalui bersin atau batuk, dan segera menjalani pemeriksaan virus SARS-Cov-2 tak lama setelah dilahirkan.
The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengimbau, bayi yang berada dalam kondisi sehat tidak boleh dipisahkan dari ibunya supaya bisa disusui.
Otoritas kesehatan juga menyatakan, perempuan hamil dan bayi mempunyai risiko rendah tertular SARS-Cov-2, dan kemungkinan menderita gejala ringan.
Hingga Senin (16/3/2020), Inggris telah melaporkan 1.391 kasus penularan patogen yang menyebabkan penyakit Covid-19, dengan 35 orang meninggal.
Pemerintah sempat menggulirkan rencana agar lansia yang berusia di atas 70 tahun diwajibkan menjalani karantina selama empat bulan.
Baca juga: Inggris Terapkan Hukuman Penjara bagi yang Menolak Dikarantina Virus Corona
Isolasi massal terhadap warga lanjut usia, meski mereka tidak menunjukkan gejala, bakal digodok dalam 20 hari mendatang.
Sebabnya tidak seperti infeksi lainnya, wabah yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, tersebut lebih banyak menjangkiti orang tua.
Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson meluncurkan berbagai paket pencegahan. Di antaranya mengerahkan pasukan untuk menjaga rumah sakit dan supermarket.
Kemudian polisi berusaha dikendurkan tugasnya, di mana mereka hanya akan bertugas jika kasusnya bersifat serius dan menewaskan seseorang.
Satu keluarga diperintahkan untuk mengisolasi diri mereka selama dua pekan jika ada satu saja anggotanya yang positif terinfeksi.
Tidak hanya melarang adanya pertemuan publik, pemerintah juga mengancam menahan orang yang menolak dikarantina virus corona.
Baca juga: Angka Perceraian di China Meningkat Saat Karantina Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.