Taiwan Tutup Pintu Masuk bagi Orang Asing demi Cegah Virus Corona

TAIPEI, KOMPAS.com - Pemerintah Taiwan mengumumkan menutup pintu masuk bagi orang asing di tengah perjuangan mereka mengatasi virus corona.

Dalam keterangan Pusat Pengendalian Wabah Terpadu (CECC), larangan itu bakal diberlakukan secara efektif pada Kamis waktu setempat (19/3/2020).

Dalam konferensi pers Rabu pagi (18/3/2020), Menteri Kesehatan sekaligus Ketua CECC, Chen Shih-chung berujar, semua penumpang yang sampai di Taiwan harus dikarantina 14 hari.

Baca juga: Taiwan Berhasil Tekan Penyebaran Virus Corona, Bagaimana Caranya?

Kemudian Menteri Luar Negeri Joseph Wu dilansir Taiwan News mengumumkan, semua warga asing yang hendak masuk bakal dilarang.

Pengecualian hanya diberikan kepada pemegang izin tinggal (ARC), keluarga diplomat, serta siapa pun yang datang untuk keperluan bisnis yang khusus.

Bagi warganya yang habis bepergian dari Eropa, Mesir, dan Turki antara 5-14 Maret, Taipei menyatakan mereka harus mengisolasi diri selama dua pekan.

Pemerintah menyiapkan ganti rugi 1.000 dollar Taiwan, sekitar Rp 503.900, per hari bagi mereka yang diharuskan menjalani karantina.

Chen meminta kepada warga yang baru-baru ini bepergian ke Benua Biru untuk jujur menceritakan detil perjalanan mereka kepada otoritas.

Dia mengancam sudah mengantongi data orang Taiwan yang berlibur ke luar negeri. Jika tidak jujur, mereka aka mendapat hukuman.

Chen melanjutkan, dia juga meminta kepada masyarakat untuk melapor tepat waktu. Jika tidak, mereka tidak akan menerima ganti rugi.

Keputusan tersebut diambil setelah Taiwan disibukkan dengan meningkatnya kasus impor virus corona dalam beberapa hari terakhir.

Pada Selasa (17/3/2020), Taipei mengumumkan adanya 10 kasus baru yang semuanya berasal dari orang-orang yang bepergian dari luar negeri.

Adapun hingga Rabu, negara yang masih dianggap sebagai bagian dari China tersebut melaporkan 77 kasus virus corona, dengan satu orang meninggal.

Baca juga: Melihat Penanganan Wabah Virus Corona di Singapura, Vietnam, dan Taiwan...