PARIS, KOMPAS.com - Sebuah studi teranyar yang dilakukan di Perancis memperlihatkan gabungan klorokuin dengan antibiotik bisa mengurangi durasi infeksi virus corona.
Diterbitkan di jurnal International Journal of Antimicrobial Agents, penelitian itu melibatkan setidaknya 30 pasien yang terkonfirmasi Covid-19.
Mereka dibagi ke dalam tiga kelompok. Gelombang pertama menerima hanya klorokuin atau yang sejenis, hidroklorokuin. Dilaporkan TechCrunch pada 19 Maret 2020.
Baca juga: Trump: Obat Malaria Klorokuin Hadiah dari Tuhan untuk Atasi Virus Corona
Kemudian grup kedua mendapatkan kombinasi obat yang biasanya digunakan untuk mengobati malaria dengan antibiotik jenis azithromycin, alias Zithromax atau Z-Pak.
Kemudian grup ketiga tidak menerima dua pengobatan itu sama sekali. Studi ini didasarkan pada kabar pasien China mengalami pengurangan masa infeksi setelah menerima keduanya.
Penelitian di Perancis melibatkan enam pasien Covid-19 yang tak menunjukkan gejala, serta 22 dengan masalah pernapasan serius (batuk, bersin, hingga sakit kepala).
Berdasarkan studi itu, diketahui hidroklorokuin memang efektif. Namun bakal signifikan jika digabungkan dengan azithromycin.
Sementara menurut laporan Forbes, sekitar 70 persen pasien yang dirawat baik hanya dengan klorokuin atau gabungan memakai Z-Pak terindikasi negatif di hari keenam.
Hasil ini dijadikan dasar oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk memasarkan dua obat itu dalam konferensi pers Senin (23/3/2020).
Baca juga: Pemerintah: Klorokuin Obat Keras, Bukan untuk Diminum Sendiri!
"Terdapat peluang besar bakal memberikan dampak nyata. Mungkin ini hadiah dari Tuhan. Jika terbukti bekerja, obat ini akan menjadi titik balik," pujinya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan