Kemudian seorang bartender di River North yang enggan disebut namanya menghadapi dilema dalam perayaan ini.
"St. Patrick's Day adalah hari tersibuk kami tahun ini, jadi semua pelayan khawatir tip-nya menurun karena virus (corona) ini."
"Tapi di sisi lain, aku tidak ingin sakit atau tertular di restoran kami karena hari-hari seperti ini," tuturnya.
Perempuan itu mengungkapkan manajernya sempat bimbang apakah membuka restoran atau tidak, tapi akhirnya memutuskan tetap buka karena butuh uang.
"Aku berusaha tidak memikirkan virus, tetapi aku tetap takut."
"Aku tidak punya asuransi kesehatan karena tidak cukup jam kerja di pekerjaan ini, jadi aku berusaha tidak sakit di sini," kata pelayan tersebut.
Baca juga: Ketika Amerika Serikat Kewalahan Hadapi Serangan Virus Corona
Sementara itu di Wrigleyville, kedua trotoar di luar bar sepanjang Clark Street antara Roscoe dan Addison dipenuhi banyak orang. Mereka mengenakan kaus hijau.
Terlihat ada pembersih tangan yang dipasang di pinggir jalan, tapi hampir tidak ada yang memakainya.
Baca juga: Otoritas Australia Sebut Tom Hanks dan Istri Terinfeksi Virus Corona di Amerika
Perayaan yang tetap berlangsung di tengah merebaknya virus corona ini menuai kecaman dari salah satu warganet.
Akun @mqmqqmqm di Twitter menyebut orang-orang Amerika arogan, karena menghiraukan keadaan sekitar.
Dia membandingkannya dengan China, di mana warga "Negeri Tirai Bambu" dengan ikhlas mengarantina dirinya sendiri selama 14 hari.
Baca juga: Terapkan Lockdown, Malaysia Ikuti Langkah 6 Negara Lainnya
"Semua orang China rela bekerja sama dan dikarantina sendiri karena mereka benar-benar peduli dengan masyarakat."
"Fakta bahwa orang Amerika menolak untuk menerima gentingnya situasi dan pergi keluar seperti orang normal, memperlihatkan betapa egoisnya mereka dan tidak memedulikan kebaikan publik," tulisnya.
My relatives in China literally did not leave their apartments for over 20 days. Chinese people gladly self-quarantined, enduring the trauma of days on end inside. In total, all of China had 80k cases, while Ohio alone estimates to have 100k cases. Americans are so selfish. https://t.co/VrNmKMPezO
— . (@mqmqqmqm) March 15, 2020
Meski begitu, perlu diketahui bahwa tidak semua wilayah di AS mengadakan perayaan St. Patrick's Day hari ini.
Boston, New York, dan Manhattan telah membatalkan perayaan, bahkan pemerintah Chicago sendiri sudah mengeluarkan larangan pada Rabu pekan lalu.
Kemudian di Dublin, ibu kota Republik Irlandia, perayaan St. Patrick's Day tahun ini dilakukan di media sosial.
Baca juga: Syamsir Alam dan Bunga Jelitha Tunda Resepsi Pernikahan karena Wabah Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.