KOMPAS.com- Malaysia menjadi negara terbaru yang menerapkan kebijakan lockdown, dalam upaya pencegahan menyebarnya virus corona.
Dengan lockdown ini, "Negeri Jiran" menempuh langkah yang sama dengan 6 negara lainnya, yang menerapkan penutupan akses.
Berikut adalah daftarnya.
Baca juga: Cegah Corona, Risma Terapkan Social Distancing, Lockdown Bukan Pilihan
"Negeri Tirai Bambu" menjadi negara pertama yang menerapkan karantina terbesar dalam sejarah umat manusia.
Sejak akhir Januari 2020 China menerapkan lockdown di seluruh negara, yang bermula dari 16 kota lalu berkembang ke 20 provinsi.
Pergerakan warga baik dalam kota, dalam provinsi, dan dari atau ke luar negeri dipantau ketat oleh pemerintah, bahkan ada yang dibatasi.
Baca juga: Puluhan TKA dari China Tiba di Kendari, Gubernur Sultra: Jelas Kita Khawatir
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, menerapkan lockdown di seluruh penjuru negeri mulai 10 Maret sampai 3 April mendatang.
Italia awalnya mengarantina bagian utara saja yang berpenduduk 15 juta orang, lalu diperluas ke seluruh negara dengan populasi 60 juta jiwa ini.
Lockdown ini termasuk pembatasan kegiatan di luar rumah, dan hanya diperbolehkan keluar untuk keperluan mendesak.
Sayangnya meski aturan ketat telah diberlakukan, masih ada saja warga yang melanggarnya.
Baca juga: Di Tengah Lockdown Italia, Anak-anak Masih Leluasa Main di Luar
Filipina menerapkan lockdown khusus untuk ibu kota Manila, mulai Minggu (15/3/2020) sampai satu bulan ke depan.
Petugas keamanan bersenjatakan senapan berjaga di jalanan utama, dengan penerbangan dari dan ke Manila ditangguhkan mulai Minggu.
Meski berlangsung selama satu bulan, lockdown yang berlaku di Manila tidak terlalu ketat, karena publik masih bisa berangkat kerja.
Dengan syarat, mereka harus menjalani pemeriksaan di pos pengamanan. Layanan transportasi umum seperti bus dan kereta juga masih beroperasi.
Baca juga: Lawan Virus Corona, Filipina Tutup Ibu Kota Manila
Dilansir dari RTE, Spanyol menerapkan lockdown parsial mulai Sabtu malam (14/3/2020) waktu setempat.
Perdana Menteri Pedro Sanchez menginstruksikan toko-toko ditutup semua, kecuali yang menjual obat-obatan, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Lockdown parsial ini dilakukan selama 15 hari.
Penduduk yang diperbolehkan keluar rumah hanya para pekerja atau yang hendak membeli kebutuhan pokok.
Baca juga: Cegah Corona, WNI di Spanyol Diimbau Batasi Kegiatan di Luar Rumah
Presiden Emanuel Macron menyatakan Perancis di-lockdown selama 15 hari mulai Sabtu (14/3/2020).
Para warga diperingatkan untuk tinggal di rumah, dan hanya diperbolehkan keluar untuk keperluan mendesak.
Jika ada yang melanggar, Macron tidak segan menghukumnya. Sebanyak 100.000 personel ditugaskan dalam mengamankan situasi ini.
Pasukan militer juga dikerahkan untuk membawa warga yang butuh perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Atasi Pandemi Virus Corona, Perancis Umumkan Lockdown 15 Hari
Lockdown selama sebulan juga dilakukan Denmark, pada 14 Maret sampai 14 April 2020.
"Kami menyadari bahwa ini akan memiliki konsekuensi yang parah," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dikutip dari Bloomberg.
"Kita bisa melihat situasi di Italia, semua yang kami lakukan adalah memastikan bahwa kami melewati situasi ini dengan cara yang berbeda," imbuhnya.
Hingga Selasa (17/3/2020) di Denmark ada 914 kasus virus corona, 4 orang meninggal dan 1 orang sembuh.
Baca juga: Serangan Virus Corona: Perdana Menteri Denmark Lakukan Lockdown
Sejumlah negara lainnya juga menerapkan aturan ketat dan penutupan akses, untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Republik Ceko, Republik Irlandia, Polandia, El Salvador, Selandia Baru, Australia, Peru, Maroko, Kenya, dan Puerto Rico telah membatasi kegiatan warganya.
Kemudian Jerman menutup perbatasan ke tiga negara.
Baca juga: Virus Corona Tebar Ancaman, Jerman Tutup Tiga Perbatasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.