Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS di Jerman Kembangkan Layanan "Drive Through" bagi Suspect Virus Corona

Kompas.com - 11/03/2020, 13:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

GROSS-GERAU, KOMPAS.com - Sebuah rumah sakit (RS) di kota kecil Jerman mengembangkan layanan "drive through" bagi suspect virus corona.

Didesain untuk meminimalkan kontak dengan tim medis, layanan di Gross-Gerau itu menjadi terobosan di tengah wabah yang sudah membunuh 500 orang di seluruh Eropa.

"Momen luar biasa tentu membutuhkan solusi luar biasa," kata Dokter Roxana Sauer, Direktus Medis Rumah Sakit Distrik Gross-Gerau.

Baca juga: Jerman Sudah Anggap Virus Corona Pandemi Global

Dilaporkan AFP Selasa (10/3/2020), layanan itu membuat suspect virus corona bisa berkonsultasi dengan dokter sembari menunggu jadwal pemeriksaan.

Setelah jadwal disepakati, si terduga bakal memarkirkan kendaraannya. Namun, dia tidak akan keluar. Melainkan tim medis yang jemput bola.

Mengenakan pakaian pelindung lengkap, tim medis akan mengambil sampel dari mulut dan hidung terduga, sebelum dia meninggalkan rumah sakit.

Sampel dari mulut dan hidung penderita kemudian dibawa ke laboratorium, diproses dengan hasilnya diketahui 24 jam kemudian, dan diumumkan kepada terduga via telepon.

Terobosan drive through ini tak hanya dipakai RS di Jerman. Namun juga di negara lain seperti Korea Selatan, Inggris, hingga AS.

Direktur pelaksana rumah sakit Erika Raab mengatakan, bagi warga Jerman, mobil adalah tempat yang membuat mereka nyaman sekaligus ruang terbuka mereka.

"Apalagi, orang-orang begitu suka jika mereka (melaksanakan tes) secara cepat dan mudah," jelas Sauer.

Baca juga: Kanselir Jerman Ditolak Jabat Tangan oleh Menterinya Sendiri, Ada Apa?

"Pager pizza"

Dari 32 tes yang dilaksanakan di seluruh Gross-Gerau, untungnya, tidak ada yang hasil yang mengindikasikan positif virus corona.

Meski begitu, layanan telepon yang diperuntukkan bagi terduga virus yang sudah menyebabkan panic buying tersebut terus berdering.

Otoritas Jerman melaporkan 1.100 kasus virus dengan nama resmi SARS-Cov-2. Pada Senin (9/3/2020), mereka melaporkan dua kematian pertama.

Raab menuturkan, selain menerapkan layanan drive through, mereka juga memperkenalkan ruang tunggu luar ruangan karena wabah corona juga bertepatan dengan musim flu.

Baca juga: Meningkat Cepat, Virus Corona di AS Tembus 1.000 Kasus

Jadi, calon pasien bakal menunggu di dalam mobil mereka. Oleh tim medis, mereka akan mendapat "pager pizza", yang bakal bergetar saat giliran mereka tiba.

Selain itu, Raab menjelaskan bahwa pihaknya tengah menggodok kemungkinan untuk mengenalkan layanan lain yang bernama tele-doc.

Melalui layanan tersebut, seorang pasien bisa melakukan konsultasi dengan dokter secara internet tanpa perlu meninggalkan rumah mereka.

"Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa kami sangat serius terhadap mereka. Histeria bakal berkurang jika mereka tahu kami berbuat sesuatu," jelasnya.

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Meninggal Masuk RS dalam Kondisi Sakit Berat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com