Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Italia Laporkan Kenaikan Tertinggi Virus Corona sejak "Outbreak"

Kompas.com - 11/03/2020, 06:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

ROMA, KOMPAS.com - Otoritas Italia melaporkan adanya kenaikan tertinggi dalam wabah virus corona sejak "outbreak" dimulai pada Februari lalu.

Total, 631 orang meninggal setelah pemerintah setempat mengumumkan 168 kematian dalam 24 jam terakhir, kenaikan sebesar 36 persen.

Diberitakan AFP Selasa (10/3/2020), angka itu membuat jumlah korban meninggal di luar negara asal China kini mencapai 1.115 orang.

Baca juga: Update Virus Corona 10 Maret: Karantina di Seluruh Italia | Presiden China Kunjungi Wuhan

Kemudian Italia juga mengumumkan infeksi harian yang mencapai 877, membuat total kasus penderita virus corona meningkat jadi 10.149.

Dilansir Sky News, angka ini merupakan yang tertinggi sejak "outbreak" terjadi pada 21 Februari. Meski begitu, lebih dari 1.000 orang dinyatakan sembuh.

Italia menjadi negara Eropa dengan kasus corona terbanyak, di mana pakar memperingatkan puncak penyebaran di kawasan utara terjadi pada pertengahan April.

"Warga tentunya harus tahu ini bukan tentang mengubah cara hidup mereka dalam rentang waktu 1-2 pekan," terang kepala pusat epidemiologi nasional, Stefania Salmaso.

Kepada kantor berita ANSA, Salmaso mengatakan bahwa larangan yang diterapkan oleh Roma bisa saja diberlakukan dalam waktu lama.

Pada Senin (19/3/2020), Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan penutupan di seluruh negara guna memerangi corona di Italia.

Penutupan itu mencakup larangan berkumpul di tempat publik, menjaga jarak di antara jemaat ketika beribadah, hingga menghentikan kegiatan olahraga.

Selain itu, masyarakat dibatasi segala pergerakannya, di mana mereka baru diperbolehkan keluar jika keperluannya mendesak atau alasan kesehatan.

Baca juga: Kisah Dokter Italia di Tengah Virus Corona: Perang Sudah Pecah

Mengutip kalimat terkenal mendiang PM Inggris Winston Churchill, Conte menyebut "masa kelam" tengah menghampiri mereka. Namun dia menegaskan mereka bisa melewatinya.

"Ini seperti hari kiamat sudah datang. Tidak ada orang yang berlalu lalang," kata Mario Monfreda, pemilik restoran di kawasan Roma.

Penutupan yang diumumkan Conte diikuti sejumlah kebijakan yang diberlakukan negara hingga perusahaan asing. Salah satunya maskapai Irlandia, Ryanair.

Bersama dengan maskapai Inggris British Airways, Ryanair menyatakan mereka menangguhkan segala penerbangan dari dan menuju Negeri "Piza".

Kemudian di Austria, Kanselir Sebastian Kurz menyatakan pihaknya bakal menerapkan pemeriksaan perbatasan dan melarang warga Italia untuk masuk.

Kurz menjelaskan terdapat pengecualian bagi warga Italia yang bisa menunjukkan keterangan dokter bahwa kondisi mereka sehat.

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya Karantina di Wuhan dan Italia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com