Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Pertimbangkan Terima 1.500 Lebih Anak Pengungsi di Yunani

Kompas.com - 09/03/2020, 12:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

ATHENA, KOMPAS.com - Pemerintah Jerman melaporkan bahwa Uni Eropa mempertimbangkan menerima lebih dari 1.500 anak pengungsi asal Suriah yang saat ini berada di barak-barak pengungsi di Yunani.

Solusi kemanusiaan sedang dibahas saat ini di level Eropa pada koalisi yang bersedia menampung anak-anak pengungsi asal Suriah ini. Pemerintah Jerman sendiri siap menerima jumlah yang "wajar".

"Kami ingin mendukung Yunani dalam situasi kemanusiaan pada sekitar 1000 sampai 1500 anak di pulau-pulau Yunani," ungkap pemerintah Jerman dalam pernyataannya setelah lebih dari tujuh jam diskusi antara pimpinan-pimpinan koalisi sayap kiri Jerman, Kanselir Angela Merkel.

Baca juga: Tak Kuat Menampung, Turki Izinkan Pengungsi Suriah Menuju Eropa

Kepedulian atas penderitaan anak di bawah umur meningkat sebagaimana mereka juga membutuhkan perawatan medis segera tanpa didampingi orangtua.

Negara-negara Eropa lainnya telah dihubungi untuk mengambil 'bagian' dari anak-anak pengungsi ini.

Upaya ini dilakukan karena Yunani mendapat tekanan kuat setelah Turki tidak lagi bisa mencegah pengungsi berangkat ke wilayah Uni Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com