Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Rusia Tewaskan 15 Warga Sipil di Barat Laut Suriah

Kompas.com - 05/03/2020, 19:23 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

IDLIB, KOMPAS.com - Serangan udara Rusia pada Kamis (05/03/2020) menewaskan setidaknya 15 warga sipil termasuk seorang anak kecil di kubu besar oposisi Suriah terakhir di Idlib. Laporan ini ditulis berdasarkan seorang pemantau perang yang berbasis di Inggris.

Dilansir dari AFP, menurut Observatorium Suriah untuk HAM, serangan setelah tengah malam menargetkan area di mana warga Suriah yang terlantar berkumpul di luar kota Maaret Misrin.

Seorang koresponden AFP melihat mayat korban yang dibungkus selimut tebal musim dingin di rumah sakit setempat.

Seorang penyelamat menggendong tubuh seorang bayi perempuan, dengan balutan piyama merah jambu yang diliputi debu.

Baca juga: Serangan Turki Berlanjut, Satu Pesawat Suriah Ditembak Jatuh di Idlib

Di lokasi serangan, dua buah bangunan besar berlantai satu sebagian besar berserakan di puing-puing dekat kebun hijau.

Seorang penyelamat sedang mengoperasikan buldoser untuk menyisir puing-puing reruntuhan itu.

Serangan itu juga menghancurkan peternakan unggas di mana keluarga pengungsi sebelumnya tinggal.

Observatorium mengatakan korban tewas kemungkinan akan meningkat lebih lanjut karena banyak korban luka yang saat ini dalam kondisi kritis.

Serangan udara terjadi pada hari di mana para pemimpin Rusia dan Turki bertemu di Moskwa untuk membahas situasi di Idlib.

Ankara mendukung beberapa kelompok pemberontak di wilayah Barat Laut dan bahkan terlibat langsung dalam pertempuran beberapa pekan terakhir.

Baca juga: PBB: Rusia Dituding Lakukan Kejahatan Perang di Suriah

Adapun pasukan rezim Bashar Assad yang didukung Rusia sejak Desember melancarkan pertempuran mematikan melawan wilayah Idlib yang didominasi pemberontak.

Pertempuran itu menyebabkan hampir satu juta orang bahkan kebanyakan wanita dan anak-anak mengungsi.

Sebelum serangan itu, Idlib adalah rumah bagi tiga juta orang. Sekitar setengah dari mereka sudah mengungsi dari bagian lain negara yang saat itu masih dilanda perang.

Menurut Observatorium, kekerasan sejak Desember itu telah menewaskan 500 warga sipil. Perang Suriah secara keseluruhan telah menewaskan lebih dari 380 ribu orang dan jutaan orang terlantar sejak 2011.

Baca juga: Turki vs Suriah: Memanasnya Peperangan dan Ketegangan di Perbatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com