Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hosni Mubarak: Dari Karier di Langit Sampai Dikebumikan

Kompas.com - 26/02/2020, 11:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber aljazeera

KAIRO, KOMPAS.com - Dilansir dari Aljazeera, Mantan Presiden Mohamed Hosni Mubarak (91) wafat pada Selasa (25/02/2020). Sebelumnya, Mubarak dirawat di rumah sakit Al-Jalaa (Galaa) pada Selasa (21/01/2020) silam. 

Pihak medis melakukan operasi tumor kepada mantan presiden Mesir itu pada Jumat (24/02/2020) kemarin. Sesudah operasi, Hosni  Mubarak dipindahkan ke ruang intensif. 

Hosni Mubarak merupakan presiden terlama di Republik Arab Mesir, serta presiden pertama pula yang digulingkan setelah revolusi.

Baca juga: Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak Meninggal di Usia 91 Tahun

Berikut ini adalah perjalanan karier Hosni Mubarak sejak penerbangan pertamanya di langit sebagai pilot perang sampai dia dikebumikan:

1. Hosni Mubarak lahir di desa Kafr al-Masaylha di Menoufia sebelah utara Kairo pada 4 Mei 1928. Dia lulus dari Akademi Militer pada 1949 dan memperoleh gelar Bachelor of Science dalam Ilmu Udara pada 1950 di Air College.

2. Dia diangkat menjadi komando militer pada 1964, di Komando Pangkalan Udara sebelah barat kota Kairo. Mubarak kemumdian menerima studi pascasarjana di Akademi Militer Fronza di wilayah bekas Uni Soviet.

3. Selama kemunduran Mesir pada1967 di hadapan Israel, Mubarak menjabat sebagai komandan pangkalan udara Beni Suef. Tak lama, pasca perang serta dalam konteks restrukturisasi tentara Mesir, mantan presiden Gamal Abdel Nasser mengangkat Mubarak sebagai Direktur Akademi Angkatan Udara pada November 1967.

4. Pada 22 Juni 1969, Mubarak dipromosikan menjadi Brigadir Jenderal untuk Kepala Staf Angkatan Udara. Namun, bukan itu posisi terpenting Mubarak. Peningkatan militer Mubarak yang paling puncak terjadi pada April 1972 ketika dia diangkat menjadi Komandan Angkatan Udara Mesir. Dia kemudian berpartisipasi dalam perencanaan perang Oktober 1973. Angkatan Udara yang dipimpinnya memiliki peran penting dalam melintasi Terusan Suez serta menjadi kemenangan tentara Mesir. Kemenangan ini yang kemudian diinga rakyat Mesir serta menjuluki Komandan Angkatan Udara tersebut dengan sebutan Pahlawan Perang Oktober.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Hosni Mubarak, Presiden Terlama Mesir

5. Pada 15 April 1975, mendiang presiden Mohamed Anwar Sadat memilih Mubarak sebagai Wakil Presiden Republik Mesir. Selang beberapa tahun kemudian pada 1978, Mubarak juga terpilih sebagai Wakil Presiden Partai Demokrat Nasional yang saat itu berkuasa.

6. Pada 14 Oktober 1981, Hosni Mubarak menjadi Presiden Republik Arab Mesir menggantikan Anwar Sadat yang dibunuh dalam upacara peringatan Oktober 2007. Mubarak yang berada di sebelah Anwar Sadat juga menderita sedikit cedera.

7. Pada 26 Januari 1982, Mubarak terpilih kembali sebagai Partai Demokrat Nasional yang mendominasi kehidupan politik dan partai di Mesir selama tiga dekade di mana Mubarak tengah berkuasa.

8. Mubarak memulai masa kepresidenannya dengan melepaskan beberapa tahanan politik, membuka kesempatan baru dengan pihak oposisi dan orang-orang Mesir mengingat ucapannya yang begitu populer, al-kafanu laysa lahu juyuubun, atau berarti "Kain kafan tidak memiliki kantong." Ungkapan ini bermakna harta dunia tidak akan dibawa mati. Sebuah sikap zuhud (cinta akhirat) yang begitu terpatri pada sosok Hosni Mubarak saat itu.

9. Mubarak terus berkuasa selama 30 tahun. Dia melampaui referendum populer sebagai satu-satunya kandidat pada 1987, 1993 dan 1999. Menurut konstitusi dia bisa menjabat selama enam tahun dan memungkinkan dirinya untuk terus menjalankan tanpa waktu maksimum. Amandemen konstitusi itu dibuat oleh Anwar Sadat yang tidak bisa 'menikmati' jabatan panjang kepresidenannya karena dia terbunuh.

10. Pada 2005, Mubarak membuat amandemen konstitusi dan menjadikan pemilihan presiden dengan pemungutan suara secara langsung. Dia membuka pintu pencalonan para pemimpinpartai dan terpilih kembali dengan presentase suara yang besar, sementara oposisi menentang penipuan dan penggunaan lembaga-lembaga negara dalam kampanye Mubarak, juga peluang yang tidak setara antara sesama kandidat dalam sebuah propaganda.

Baca juga: Dua Putra Hosni Mubarak Ditangkap atas Dugaan Manipulasi Saham

11. Rakyat Mesir melakukan protes terhadap kebijakan sosial dan ekonomi pemerintahan Mubarak. Puncaknya terjadi pada 2008, ketika demonstrasi besar-besaran terjadi di kota industri al-Mahalla al-Kubra yang mengecam Mubarak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com