Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Austria Akhiri Penangguhan Bantuan untuk Palestina

Sebuah tinjauan tidak menemukan indikasi bahwa dana tersebut digunakan untuk mendanai atau mempromosikan terorisme.

Setelah pengumuman Austria pada tanggal 9 Oktober bahwa mereka membekukan bantuan sambil menunggu hasil peninjauan, negara tetangganya, Jerman, mereka mengaku sedang meninjau kembali bantuan untuk Palestina.

Uni Eropa memerintahkan peninjauan sendiri dan mengatakan bulan lalu bahwa tidak ada bukti adanya dana yang mengalir ke Hamas dan bantuan akan terus berlanjut.

"Tidak ada indikasi bahwa proyek-proyek pembangunan Austria yang didanai oleh ADA (Badan Pembangunan Austria) disalahgunakan untuk mendanai atau mempromosikan terorisme atau menyebarkan konten anti-Semit," kata Kementerian Luar Negeri Austria, dilansir dari Yahoo News.

Sembilan proyek yang didanai oleh Austria telah ditinjau dengan nilai total 17,5 juta euro

Tidak disebutkan berapa proporsi proyek-proyek tersebut di Tepi Barat, yang dikuasai oleh Otoritas Palestina yang didukung Barat dan dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, yang gerakan Fatah-nya merupakan saingan Hamas.

Israel telah mengebom dan mengirim pasukan ke Gaza yang terkepung sebagai tanggapan atas serangan 7 Oktober.

Israel mengatakan bahwa mereka ingin memusnahkan Hamas.

Sedikitnya 16.015 warga Palestina telah terbunuh, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, sementara 1.200 orang terbunuh dalam serangan Hamas ke Israel, menurut perhitungan Israel.

Lembaga-lembaga bantuan memperingatkan bahwa bencana kemanusiaan di Gaza memburuk dengan cepat, dengan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal dan terperangkap di daerah kantong pantai yang kecil dan diperebutkan, dengan sedikit makanan, air, perawatan medis, bahan bakar, atau tempat berlindung yang aman.

Partai Rakyat konservatif (OVP) yang memimpin koalisi yang berkuasa di Austria baru-baru ini memposisikan negara netral tersebut sebagai salah satu anggota Uni Eropa yang paling pro-Israel.

Pergeseran ini dimulai ketika OVP sebelumnya berkoalisi dengan Partai Kebebasan sayap kanan, yang didirikan pada tahun 1956 dan mengangkat seorang mantan perwira SS sebagai pemimpin pertamanya.

FPO telah meninggalkan masa lalu anti-Semitnya, namun kelompok Yahudi utama Austria mengatakan bahwa FPO belum melakukan cukup banyak hal dan menolak untuk berinteraksi dengannya.

https://www.kompas.com/global/read/2023/12/09/220000570/austria-akhiri-penangguhan-bantuan-untuk-palestina

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke