Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengadilan Korea Selatan Larang Homoseksual di Angkatan Bersenjata

Mereka beralasan hal ini memunculkan risiko terhadap kesiapan tempur militer.

Keputusan itu dikritik oleh para aktivis sebagai kemunduran bagi hak-hak kaum gay.

Dilansir dari Reuters, di bawah undang-undang pidana militer negara itu, anggota angkatan bersenjata menghadapi hukuman hingga dua tahun penjara untuk hubungan sesama jenis.

Undang-undang ini telah diajukan ke pengadilan dan dikuatkan oleh pengadilan sebanyak empat kali sejak tahun 2002.

Dalam keputusan lima banding empat, pengadilan mengatakan bahwa mengizinkan hubungan sesama jenis dapat merusak disiplin dalam militer dan membahayakan kemampuan tempurnya.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mendesak pengadilan untuk membatalkan apa yang mereka sebut sebagai hukum yang ketinggalan zaman dan buruk.

Sebelumnya, Mahkamah Agung tahun lalu membatalkan vonis pengadilan militer terhadap dua tentara yang dijatuhi hukuman penjara yang ditangguhkan atas hubungan sesama jenis yang dilakukan atas dasar suka sama suka.

Para aktivis mengatakan bahwa undang-undang tersebut memicu kekerasan dan diskriminasi serta stigmatisasi terhadap tentara gay.

"Pengesahan kriminalisasi hubungan seksual sesama jenis atas dasar suka sama suka di dalam militer Korea Selatan merupakan kemunduran yang menyedihkan dalam perjuangan selama beberapa dekade untuk mendapatkan kesetaraan di negara tersebut," kata Boram Jang, peneliti Amnesty International untuk wilayah Asia Timur.

Korea Selatan memiliki salah satu angkatan bersenjata aktif terbesar di dunia.

Semua pria berbadan sehat berusia antara 18 dan 28 tahun diwajibkan untuk menjalani wajib militer antara 18 dan 21 bulan.

https://www.kompas.com/global/read/2023/10/27/143000670/pengadilan-korea-selatan-larang-homoseksual-di-angkatan-bersenjata

Terkini Lainnya

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke