Pengungsi Afghanistan Ditolong Relawan, Tempati Rumah Baru di Chicago

KOMPAS.com - Setelah beberapa bulan menunggu, sebuah keluarga yang terpaksa mengungsi dari rumahnya di Afghanistan memiliki tempat tinggal baru di kawasan Chicago.

Relawan Jemaat Konservatif Am Yisrael di pinggiran kota Northfield menerima kabar akan adanya pengungsi itu selama akhir pekan.

Dilansir ABC 7 Chicago, mereka pun mulai bertindak untuk menyiapkan apartemen Chicago untuk keluarga yang tiba pada Selasa (4/1/2022).

The Chicago Furniture Bank menyediakan sebagian besar perabotan untuk apartemen.

Para relawan menyiapkan semuanya, juga makanan dan kegiatan untuk keluarga dengan empat anak itu.

Mereka tiba setelah menunggu tiga setengah bulan di pangkalan militer AS.

Sang ayah mengatakan dia tidak ingin informasi atau identitas mereka dipublikasikan tetapi dia ingin berbagi bahwa dia senang akhirnya memiliki rumah untuk keluarganya.

Keluarga itu juga datang ke Chicago dengan Visa Imigran Khusus dari Afghanistan beberapa tahun lalu dan tidak mau disebutkan namanya.

"Secara budaya, sangat sulit bagi orang untuk menyesuaikan diri di sini karena ini adalah budaya yang sama sekali berbeda dari Afghanistan," kata pekerja.

Ellen Goldsmith adalah salah satu relawan Am Yisrael yang membantu keluarga Muslim ini.

"Saya hanya berharap mereka bisa bahagia di sini dan mereka bisa bertahan jika itu yang ingin mereka lakukan," kata Goldsmith.

Layanan Anak dan Keluarga Yahudi Chicago mengoordinasikan pemukiman kembali dan menyambut individu atau organisasi yang ingin mensponsori keluarga Afghanistan.

JCFS didirikan untuk membantu keluarga Yahudi, tetapi sekarang fokus membantu imigran dari seluruh dunia.

"Ini adalah kisah komunitas kami yang pernah menjadi imigran dan pengungsi ke negara ini dan kami melihatnya sebagai kewajiban kami untuk menyambut mereka yang mencari layanan dan dukungan hari ini," kata Jessica Schaffer, Direktur Imigrasi dan Kewarganegaraan JCFS Chicago.

JCFS Chicago mengatakan saat ini sedang mencari apartemen untuk lusinan keluarga Afghanistan lainnya yang diharapkan dalam dua bulan ke depan.