Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2.500 Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Saat Terjadi Bentrok yang Melibatkan Militer

THAILAND, KOMPAS.com - Sedikitnya 2.500 orang dari Myanmar, termasuk ratusan anak-anak telah melarikan diri ke Thialand setelah terjadi bentrokan yang melibatkan militer Myanmar dan pemberontak etnis minoritas di Myanmar.

Ribuan orang tersebut dilaporkan telah mengungsi ke seberang perbatasan di Thailand.

Wakil Gubernur Provinsi Tak Barat, Somchai Kitcharoenrungroj, mengatakan orang-orang
yang mengungsi telah membanjiri kota Mae Sot di Thailand setelah terjadi pertempuran dalam beberapa hari terakhir antara Persatuan Nasional Karen (KNU) dan militer Myanmar.

Myanmar diketahui telah jatuh ke dalam banyak kekacauan ketika militer menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 lalu.

Hal itu memicu protes di kota-kota dan bentrokan sporadis di pedesaan antara milisi anti-junta dan militer.

Ada juga pertempuran intensif antara militer dan pemberontak etnis minoritas di daerah perbatasan, seperti KNU, pasukan pemberontak tertua di Myanmar .

Somchai menyebutkan jumlah pengungsi yang berada di sisi perbatasan Thailand mencapai 2.503 orang.

Ye Min, seorang pejabat di Komite Aliansi Bantuan (Aid Alliance Committee) bagi kelompok migran Myanmar di Thailand, mengatakan bahwa di antara para pengungsi itu, 545 adalah anak-anak.

"Kami memberikan bantuan makanan. Kami bekerja sama dengan pihak berwenang Thailand," kata Ye Min sebagaimana dikutip dari Reuters, Sabtu (18/12/2021).

Dia menyebut sebagian besar pengungsi berasal dari Lay Kay Kaw dan desa-desa lain.

KNU sendiri hingga saat ini masih berusaha menduduki wilayah yang berpenduduk sekitar 1,6 juta orang itu.

KNU mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa empat militer Myanmar tewas dan empat terluka dalam pertempuran pada Rabu (15/12/2021).

Sementara itu, Public Voice Television, media yang mendapat dukungan dari pemerintah bayangan Myanmar, mengunggah foto-foto yang diklaim menunjukkan senjata yang disita dan delapan anggota pasukan keamanan Myanmar ditangkap.

Media itu juga mengungkapkan 18 militer pemerintah telah tewas.

Namun, klaim tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya. Juru bicara junta militer Myanmar tidak menjawab panggilan telepon yang dilayangkan Reuters untuk meminta konformasi.

Setidaknya, otoritas provinsi Takt elah mengatakan ada bentrokan yang terjadi antara militer Myanmar dan KNU pada Kamis sekitar 500 meter (550 yard) dari perbatasan Thailand.

Dikatakan sebuah peluru telah jatuh di sisi perbatasan Thailand meskipun tidak menyebabkan kerusakan.

Di samping itu, pasukan Thailand dilaporkan telah mengintensifkan patroli di daerah tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/18/080700970/2.500-warga-myanmar-mengungsi-ke-thailand-saat-terjadi-bentrok-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke