Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahun Ini, Lebih dari 260 Kali Penembakan Massal Terjadi di AS

Kelompok nirlaba yang melacak penembakan, The Gun Violence Archive, dilansir di The Hill, merilis laporan ini, menyusul penembakan massal ke-267 pada Sabtu (12/6/2021), ketika dua orang pria melepaskan tembakan di pusat kota Austin dan menyebabkan belasan orang terluka.

The Gun Violence Archive mendefinisikan penembakan massal terjadi saat empat orang atau lebih ditembak.

Kelompok ini sudah mencatat semua aksi yang tergolong penembakan massal. Bahkan antara Jumat dan Sabtu lalu saja, mereka sudah mencatat setidaknya setengah lusin penembakan.

Ironisnya, penembakan terakhir di Austin, Texas, bertepatan dengan peringatan lima tahun tragedi penembakan klub malam Pulse di Orlando, Florida, yang membuat 49 orang tewas.

Serangan Pulse disebut jadi salah satu penembakan massal paling mematikan dalam sejarah modern.

Di sisi lain, Presiden Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan pada peringatan penembakan itu bahwa kekerasan senjata harus benar-benar dicegah.

"Ada lebih banyak yang harus kita lakukan untuk mengatasi epidemi kesehatan masyarakat dari kekerasan senjata dalam segala bentuk," ujar Biden.

 Sementara itu, anggota parlemen AS masih berselisih menanggapi banyaknya aksi penembakan massal.

Partai Demokrat kebanyakan mendorong larangan jenis senjata api tertentu.

Sementara Partai Republik menolak banyak upaya untuk meloloskan undang-undang yang lebih ketat.

Tanggapi hal ini, Biden telah memberi tahu Departemen Kehakiman untuk mengerjakan sistem bagi negara bagian untuk mulai menggunakan undang-undang terkait senjata.

Biden juga menyarankan untuk membuat aturan "senjata hantu", yakni senjata yang dirakit di rumah, untuk diperiksa latar belakangnya.

Sementara itu, wali kota San Jose, California, sudah mengusulkan agar pemilik senjata membayar biaya tahunan. Mereka juga diharuskan membawa asuransi.

Tindakan ini menyusul tewasnya sembilan orang di kotanya setelah penembakan massal di halaman rel di sebuah bengkel pemeliharaan gerbong kereta di San Jose, akhir bulan lalu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/13/181558570/tahun-ini-lebih-dari-260-kali-penembakan-massal-terjadi-di-as

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke