Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Celana Panjangnya Dianggap Terlalu Ketat, Politisi Ini Diusir dari Parlemen

Condester Sichwale, anggota partai CCM, ditolak oleh sesama rekannya di partai, Hussein Amar, pada Selasa (1/6/2021).

Oleh ketua parlemen, Sichwale kemudian diminta untuk "berdandan sebaik mungkin dan bergabung bersama kali lagi".

Sichwale kemudian meninggalkan ruang rapat. Tidak diketahui apakah dia kembali ataukah memilih hengkang.

Insiden itu terjadi di tengah agenda pembahasan di Parliament's House di Dodoma, di mana Sichwale dan Amar ikut serta.

Segera setelah rapat pembahasan berakhir, Amar meminta Ketua Parlemen Job Ndugai meminta panduan mengenai "pakaian yang pantas".

"Aturannya sudah jelas. Tetapi di sini ada yang tidak berpakaian secara pantas," sindir Amar dikutip Mwananchi.

Dilansir Daily Mail Kamis (3/6/2021), Amar kemudian ditanya siapa yang dia maksud, yang langsung mengarahkan telunjuknya ke Sichwale.

Amar kemudian menyatakan bahwa celana panjang yang dikenakan oleh koleganya tersebut terlalu ketat.

"Parlemen merupakan cerminan masyarakat dan Tanzania. Beberapa saudari kita mengenakan baju yang aneh. Rakyat mana yang mereka cerminkan?" sindir Amar.

Amar juga menuding koleganya tersebut mengenakan kacamata hitam, yang diketahui adalah kacamata transisi yang kacanya bisa berubah tergantung cahaya.

"Pergi, berpakaianlah dengan baik. Kemudian silakan bergabung lagi dengan kami," ujar Ndugai kepada Sichwale.

Perlakuan yang diterima Sichwale membuat marah politisi perempuan Tanzania lainnya, yang menuntut permintaan maaf.

Diwartakan BBC, grup anggota parlemen yang dipimpin Jacqueline Ngonyani dan Stella Manyanya melancarkan protes.

Mereka menyebut perlakuan yang didapatkan Sichwale tidak adil, dan menegaskan tidak ada yang salah dengan cara berpakaiannya.

Keluhan itu tak pelak menjadi viral, dengan netizen Tanzania menuding Ndugai dan Amar mempolitissasi tubuh perempuan.

"Dasar munafik. Sebaiknya fokus saja kepada isu yang penting seperti pemerintahan," kata satu warganet.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/04/192802270/celana-panjangnya-dianggap-terlalu-ketat-politisi-ini-diusir-dari

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke