Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Ini Tak Sengaja Tembak Mati Tunangan Saat Sedang Pamerkan Senjata ke Teman

Korban yang diidentifikasi bernama Tatyana ditembak mati calon suaminya, Dmitry, yang saat itu tengah memamerkan senjata ke temannya.

Tragisnya, insiden itu dilihat langsung oleh anak Tatyana yang kebetulan tengah berada di kamar sebelah dan mendengar bunyi tembakan.

Media Ukraina memberitakan, pasangan itu tinggal di kota Dnipro ketika teman mereka, Oleksiy Kondratev, berkunjung.

Ketiganya kemudian menuju ke kamar tidur, di mana Dmitry menunjukkan ke Kondratev senapan berburu HATSAn kaliber 12.

"Dmitry memegang senjata itu hingga setinggi panggul dengan jari telunjuk kanan di pelatuk saat dia sadar moncongnya ke Tatyana," kata Kondratev.

Pria berusia 44 tahun ini mencoba menjauhkan moncongnya dari si tunangan. Saat itulah, senjata itu meletus dan menewaskan Tatyana.

Dua anak Tatyana, masing-masing berusia 13 dan 11 tahun, langsung berlari ke kamar tidur begitu mendengar suara tembakan.

Setelah melihat ibunya bersimbah darah di bagian perut, keduanya dilaporkan berusaha meminta pertolongan ke tetangga.

Lyudmila Mikhailovna, tetangga di sebelah rumah pasangan itu mengungkapkan, dia melihat guru pelajaran renang itu terbaring di lantai.

Dilansir The Sun Rabu (24/2/2021), paramedis sempat datang ke lokasi, namun mereka menyatakan perempuan 37 tahun itu tewas.

Berdasarkan hasil otopsi, Tatyana tewas dengan luka di perut akibat peluru senapan yang berisikan pelet logam.

Polisi setempat yang merespons laporan menggelar penyelidikan terhadap Dmitry, yang langsung dijebloskan ke penjara.

Juru bicara kepolisian Anna Starchevska berkata, Dmitry mengaku tak sengaja menembak Tatyana saat memamerkan senjata ke Kondratev.

Dmitry, yang adalah pegawai keamanan, membeli senapan itu untuk melindungi keluargnya karena mereka tinggal di lingkungan berbahaya.

Setelah ditahan, dia diketahui mengirimkan pesan permintaan maaf kepada anak-anak dan keluarga Tatyana lewat media.

"Ayah, ibu, anak-anak, maafkan aku karena tak bisa menyelamatkannya. Kalian tahu aku sangat mencintainya," ratapnya.

Penembakan yang terjadi satu pekan sebelum pernikahan keduanya disesalkan oleh ibu korban, Nila Mymrina.

Nila mengatakan bahwa insiden itu sangat tragis, dan meminta kepada otoritas untuk melepaskan calon menantunya.

"Putri saya menjadi perempuan paling berbahagia di dunia ketika bersama dengan pria ini," ujar sang ibu.

Sahabat Dmitry, Oleksandr Volkov yang membantu membeli cincin pernikahan mengungkapkan, pasangan itu sudah bersama selama 10 tahun.

Volkov menceritakan bahwa sahabatnya itu pertama melihat Tatyana saat berada di bus satu dekade silam, dan membuatnya terkesima.

Ketika mereka kembali bertemu di dalam bus, Dmitry menuturkan Tatyana menjatuhkan sesuatu, dan menyelipkan kertas ke sakunya.

"Ternyata yang dia selipkan adalah nomor teleponnya. Dua pekan setelah pertemuan itu, Tatyana meneleponnya," kata Volkov.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/25/192433370/pria-ini-tak-sengaja-tembak-mati-tunangan-saat-sedang-pamerkan-senjata-ke

Terkini Lainnya

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke