Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inspirasi Energi: Energi Arus Laut yang Kurang Dikembangkan

KOMPAS.com – Membicarakan energi dari laut memang tidak ada habisnya. Jika pada tulisan-tulisan sebelumnya telah dibahas dua energi di lautan, yakni energi pasang surut dan energi ombak, maka pada tulisan kali ini membahas energi arus laut.

Energi arus laut merupakan energi yang berupa gerakan horizontal massa air laut. Adanya arus laut disebabkan oleh efek pasang surut dan perbedaan suhu dan salinitas air laut.

Arus laut ini bisa dimanfaatkan menjadi pembangkit energi listrik. Mekanismenya adalah memanfaatkan energi kinetik dari arus laut untuk memutar turbin.

Turbin yang diputar oleh arus laut kemudan memutar generator sehingga menghasilkan listrik sebagaimana dilansir dari situs web University of Strathclyde.

Dilansir dari Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi arus laut yang besar biasanya terletak di perairan selat.

ESDM mencatat, potensi arus laut Indonesia cukup besar karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Kendati potensinya cukup besar, kecepatan arus laut di perairan pantai-pantai Indonesia umumnya kurang dari 1,5 meter per detik.

Namun demikian, kecepatan arus laut di selat di antara pulau Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Timur cukup signifikan.

ESDM melaporkan, kecepatan arus laut di selat-selat tersebut bisa mencapai 2,5 hingga 3,4 meter per detik.

Arus laut menarik untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik karena sifatnya yang relatif stabil, dan dapat diprediksi pola atau karakteristiknya.

Daya yang dihasilkan oleh turbin arus laut jauh lebih besar dari pada daya yang dihasilkan oleh turbin angin, karena kerapatan dari massa air laut hampir 800 kali rapat massa udara.

Kendati demikian, energi arus laut kini masih dalam dalam tahap pengembangan. Hanya terdapat beberapa prototipe berukuran kecil dan unit demonstrasi yang telah diuji hingga saat ini.

Jenis turbin yang mengubah energi arus laut menjadi negeri listrik yang paling umum adalah varian turbin sumbu horizontal atau turbin sumbu vertikal.

Di sisi lain, ada berbagai alat pengkonversi energi arus laut menjadi energi listrik yang juga sedang dikembangkan.

University of Strathclyde membagi tiga alat pengkonversi energi arus laut yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Turbin sumbu horizontal

Desain turbin ini mirip dengan konsep turbin angin sumbu horizontal yang tersebar luas dan merupakan konsep turbin yang paling umum.

Baling-baling pada turbin diputar oleh energi arus laut. Putaran rotor yang digerakkan oleh baling-baling ini diteruskan ke generator lalu menghasilkan listrik.

Untuk meningkatkan kecepatan arus laut dan keluaran daya dari turbin, sistem ini bisa memanfaatkan konsentrator ke baling-baling turbin.

Konsentrator ini dapat mempercepat aliran arus laut dan memusatkan aliran ke arah baling-baling turbin.

2. Turbin sumbu vertikal

Prinsip ini juga sama dengan turbin sumbu horizontal. Bedanya, sumbu rotor dan baling-baling turbin pada sistem ini arahnya vertikal.

Baik turbin sumbu horizontal dan sumbu vertikal dalam pengembangan energi arus laut ini memiliki konsep yang sama dengan turbin angin.

3. Sayap naik-turun

Prinsip pada sayap naik turun berbeda dengan dua konsep turbin pada poin sebelumnya. Prinsip ini memanfaatkan sayap yang digerakkan oleh arus laut.

Saya ini kemudian bergerak naik turun, menggerakkan hidrolik yang kemudian megubah gerakan naik-turun menjadi gerakan putaran.

Gerakan putaran ini lantas digunakan untuk menggerakkan generator yang kemudian menghasilkan listrik.

Prinsip ini dirancang untuk digunakan di dalam ari hingga kedalaman 100 meter.

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/21/140000270/inspirasi-energi--energi-arus-laut-yang-kurang-dikembangkan

Terkini Lainnya

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke