"Saya rasa orang-orang di seluruh dunia melihat aktivitas semacam ini sebagaimana adanya," kata Pompeo dalam wawancara radio yang dikutip AFP.
"Dan ketika mereka melihat upaya untuk meracuni seorang pembangkang, dan mereka menyadari ada kemungkinan besar bahwa ini benar-benar dilakukan pejabat senior Rusia, saya rasa ini tidak baik untuk rakyat Rusia," katanya kepada pembawa acara konservatif Ben Shapiro.
Navalny yang merupakan kritikus Presiden Vladimir Putin paling vokal di Rusia, sakit parah bulan lalu saat terbang di Siberia.
Dia lalu diterbangkan ke Jerman untuk mendapat perawatan, dan dokter mengatakan dia diracuni.
Pompeo lalu menegaskan lagi bahwa AS dan semua sekutu Eropa-nya ingin Rusia "menunjukkan pertanggungjawabannya", dan mengatakan Washington juga akan mencoba mengidentifikasi para pelakunya.
"Itu adalah sesuatu yang akan kami lihat, kami akan mengevaluasi, dan kami akan memastikan melakukan bagian apa pun yang kami bisa untuk mengurangi risiko kejadian-kejadian seperti ini terulang kembali."
Pompeo melontarkan pernyataannya setelah pekan lalu Presiden Donald Trump berkomentar, dia tidak melihat bukti bahwa Navalny diracuni.
Trump memang sedang berupaya menjalin hubungan yang lebih hangat dengan Putin, meski pemerintahannya masih mendorong sanksi atas Ukraina dan masalah-masalah lainnya.
https://www.kompas.com/global/read/2020/09/10/170709670/menlu-as-klaim-tahu-siapa-yang-racuni-navalny