Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aksi Gigih Nenek 73 Tahun Viral Saat Ikut dalam Barisan Anti Presiden Lukashenko

MINSK, KOMPAS.com - Aksi protes warga Belarusia melawan fasisme Presiden Alexander Lukashenko diikuti oleh hampir semua orang, tak terkecuali nenek berusia 73 tahun.

Video viral menunjukkan seorang nenek bernama Nina Bahinskaya yang tak kenal takut melawan polisi anti huru-hara yang merampas bendera protesnya, menurut berita yang dilansir dari New York Post pada Jumat (4/9/2020). 

Dia berani melawan dengan menendang para petugas yang berusaha menghentikan aksi protesnya.

Atas kegigihannyaa, ia disebut seperti pahlawan yang memberikan semangat para generasi muda melawan rezim presiden yang telah menjabat sejak 1994 itu. 

Sekarang, teriakan “Nina! Nina!" ikut menggema saat nenek berambut putih itu ikut berbaris dalam demonstrasi jalanan selama sebulan melawan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

"Dia adalah pahlawan di zaman kita," kata seorang pengunjuk rasa wanita muda kepada BBC News tentang aksi protes nenek 73 tahun itu.

"Kami telah mengawasi Anda dan kami ingin menjadi seperti Anda!" ungkap seorang pengunjuk rasa wanita muda lainnya yang mendukung kegigihan Bahinskaya.

"Dia tidak akan maju dengan caranya," kata Bahinskaya kepada BBC tentang Lukashenko, seorang diktator yang menolak untuk mundur setelah mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan presiden 9 Agustus yang secara luas dianggap curang.

"Dia (Lukashenko) orang sakit," kata nenek berkacamata itu kepada BBC.

"Dia adalah seorang psikopat, dikendalikan oleh orang-orang dari Moskwa," lontarnya.

Bahinskaya berselisih dengan polisi pada akhir Agustus, saat protes jalanan di ibu kota Minsk.

Dia telah berbaris sambil melambaikan spanduk raksasa di tiang bendera tua Belarusia merah dan putih.

Bendera itu sekarang dilarang di Belarus, tetapi telah menjadi populer di kalangan pengunjuk rasa sebagai simbol anti-Lukashenko. 

Ketika polisi anti huru hara menarik bendera dari tangannya, dia mengejar mereka.

Dia berteriak, meninju dan menendang polisi bersenjata, bahkan menarik pelindung tubuh seorang polisi, menurut video yang diposting ke Twitter oleh Franak Viacorka pada 26 Agustus.

“Fakta bahwa saya menendang polisi anti huru hara ini bukanlah perilaku yang sangat baik, tetapi pada tingkat tertentu manusia, itu benar,” katanya kepada BBC.

“Karena jika Anda diserang dan barang-barang Anda dicuri, Anda tidak akan hanya mengatakan 'terima kasih'.”

Sekarang, dia terus diminta untuk berselfie oleh para pengunjuk rasa yang bergabung, meski pun tidak semua orang adalah menyukainya.

“Kamu menemukan babushka setengah gila dan kamu mengikutinya!” BBC mengutip seorang wanita, yang baru-baru ini mencela Bahinskaya dan pembantunya dari sela-sela protes.

Bahinskaya, sementara ini, menolak statusnya yang menjadi populer.

"Saya tidak menganggap diri saya pahlawan khusus," katanya kepada BBC.

“Itulah tugas orang normal mana pun,” katanya tentang keberaniannya.

“Orang harus bebas,” pungkasnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/06/115852870/aksi-gigih-nenek-73-tahun-viral-saat-ikut-dalam-barisan-anti-presiden

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke