Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Malaysia Perpanjang Lockdown Virus Corona, TKI: Makan Dikurangi

Di antara para tenaga kerja yang mengatakan khawatir termasuk Lilis, yang selama enam tahun terakhir telah menjadi tulang punggung keluarganya di Indonesia.

Perempuan berusia 30 tahun itu biasa bekerja untuk majikan yang punya usaha kedai di kawasan Taman Tenaga, Cheras, Selangor.

Dua pekan terakhir, ia diliburkan lantaran pemerintah Malaysia memberlakukan Kawalan Pergerakan, dalam upaya meminimalisir penyebaran virus corona. Belakangan kebijakan itu diperpanjang selama dua pekan lagi sampai 14 April.

"Rata-rata kami di sini di Taman Tenaga, Cheras ini bekerja di kedai makan atau restoran. Jadi kami di sini semua hanya berharap pada gaji sehari-hari."

"Sedangkan imbas dari lockdown ini, kita terpaksa harus cuti atau tinggal di rumah mengikuti arahan pemerintah Malaysia," keluh Lilis melalui sambungan telepon pada Jumat malam (27/3/2020).

Dengan mengikuti arahan pemerintah Malaysia, maka Lilis tak lagi berpenghasilan padahal ia perlu membeli makan dan membayar sewa kamar. Ia khawatir ancaman kelaparan semakin dekat sebab masa karantina diperpanjang.

Lilis tidak sendiri. Nurwahid biasanya bekerja sebagai petugas kebersihan di Negara Bagian Selangor, tetapi sudah dua minggu ini ia menganggur dan juga akan tetap menganggur selama setidaknya dua minggu berikutnya.

Selama ini sekitar 50% dari pendapatannya per bulan ia kirim ke Indonesia untuk menafkahi istri beserta dua orang anak mereka dan juga orang tuanya.

Kini tidak hanya kiriman rutin ke keluarga di Indonesia yang terhenti, tetapi Nurwahid harus berhemat.

"Kadang jarang makan nasi. Yang sering masak indomie sama nasi. Itu juga yang dilakukan oleh kawan-kawan serumah sewaan ini."

Seruan bantuan sembako lewat pesan video

Apa yang dialami Lilis dan Nurwahid pada umumnya berlaku bagi para tenaga kerja Indonesia lainnya di Malaysia sejak diberlakukan karantina wilayah karena pandemi virus corona ini.

Mereka yang lebih terlindungi mungkin adalah pekerja domestik yang tinggal bersama majikan, setidaknya keperluan makan dan tempat tinggal sudah disediakan.

Adapun mereka yang tidak ditanggung majikan mengaku berisiko kelaparan.

Tenaga kerja yang selama ini menjadi pemberi nafkah keluarga di Indonesia sampai perlu membuat seruan permintaan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) melalui video kepada pemerintah Indonesia.

"Kami betul-betul memohon terhadap pemerintah Indonesia, perhatiannya sangat diharapkan, dan bantuannya sangat diharapkan oleh kami, semua pekerja migran Indonesia yang berada di Malaysia."

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur mengaku sudah mengetahui permintaan bantuan, namun mengaku belum mampu menjangkau semua WNI yang memerlukan uluran tangan.

Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Agung Cahaya Sumirat, mengatakan KBRI telah menyalurkan bantuan makanan berupa beras, mi dan sarden.

Sejak penyaluran bantuan bahan pokok dimulai Kamis (26/03) hingga Jumat (27/03), sekitar 500 WNI di kawasan Kuala Lumpur dan Selangor.

"KBRI memberikan sejumlah bantuan bahan pokok yang telah dimulai sejak tanggal 26 Maret hingga hari ini dan Insya Allah akan kami lanjutkan sampai batas kemampuan maksimal kami dengan menimbang situasi kawalan pergerakan yang ditetapkan telah diperpanjang oleh pemerintah Malaysia," jelas Agung Cahaya Sumirat dalam wawancara dengan wartawan BBC News Indonesia, Rohmatin Bonasir.

Yang kedua, lanjutnya, KBRI juga bekerja sama dengan organisasi massa (ormas) Indonesia yang ada di Malaysia untuk mendorong mereka menggalang bantuan logistik bagi WNI yang mengalami kesulitan.

"Dan KBRI membantu membuatkan surat pengantar perjalanan dengan harapan ketika para petugas ormas ini mendistribusikan barang, tidak dihentikan oleh pihak keamanan Malaysia."

Di antara ormas yang terjun, lanjutnya, adalah Muhammadiyah dan NU.

Ditambahkan oleh Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Agung Cahaya Sumirat, KBRI berusaha maksimal memberikan bantuan, tetapi volume pembelian bahan pokok di supermarket Malaysia juga dibatasi, di samping berlaku pula pembatasan pergerakan orang.

Secara resmi, pemerintah Malaysia memerintahkan kepada para majikan dan perusahaan untuk tidak memotong gaji atau bahkan tidak sampai menggaji pekerja yang terpaksa diliburkan.

Namun banyak majikan tidak menggaji karyawan karena usaha mereka juga tutup. Dengan demikian, kata aktivis buruh migran, Abdul Rahman, pada umumnya hanya satu hal yang jadi prioritas bagi tenaga kerja asal Indonesia untuk saat ini.

"Sekarang standarnya teman-teman di Malaysia ini bukan lagi untuk mencari uang yang banyak ataupun untuk mencari penghasilan untuk dikirim ke Indonesia.

"Akan tetapi bagaimana dia bisa bertahan hidup di Malaysia ini dengan ada makan, minum yang berkecukupan," jelas Abul Rahman.

Hal senada juga disampaikan oleh direktur Pusat Penyelesaian Permasalahan WNI (P3WNI) Malaysia, Dato' M Zainul Arifin, yang baru-baru ini menemui sejumlah pekerja bangunan di Perak.

"TKI di Malaysia tidak takut virus corona tetapi takut dengan ancaman virus kelaparan. Sebab kebijakan lockdown berdampak besar terhadap penghasilan TKI. Karena kita tahu tak semua TKI di Malaysia itu punya majikan dan resmi," ungkapnya.

Oleh karenanya ia menyerukan kepada Presiden Joko Widodo dan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) untuk memperhatikan mereka. "Jadi kita merayu kepada presiden dan perusahaan PJTKI untuk membantu meringankan beban TKI di Malaysia, paling tidak bisa bertahan hidup hingga kebijakan lockdown dicabut."

Pemerintah Indonesia sendiri juga tengah berusaha mengendalikan penyebaran virus corona, di tengah naiknya pengangguran secara tiba-tiba sebagaimana terjadi di negara-negara lain karena pandemi ini.

Data Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan setidaknya 2.161 kasus positif Covid-19 dan 26 kematian di negara tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/28/145021570/malaysia-perpanjang-lockdown-virus-corona-tki-makan-dikurangi

Terkini Lainnya

Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Global
Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke