Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pisang Cepat Menghitam dalam Hitungan Hari?

Kompas.com - 25/11/2023, 10:04 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saking cepatnya pisang menghitam, cara mematangkan buah ini sangat mudah dan sederhana.

Pisang bisa dibiarkan saja di suhu ruang, misalnya dapur. Buah kuning ini akan matang dan mulai menghitam dalam hitungan hari.

Dilansir dari Britannica, pisang cepat berubah warna karena mengandung banyak gas etilen.

Gas etilen bermula dari asam amino. Asam amino akan berubah menjadi etilen ketika pisang dipetik.

Gas ini akan membantu proses pematangan dengan cepat. Etilen juga membantu asam dalam buah terurai dan membuat teksturnya kian lembut.

Manisnya pisang berasal dari enzim amilase, bertugas memecah pati dalam buah menjadi komponen glukosa, seperti dikutip Leaf.tv.

Enzim lainnya yang disebut pektinase akan membantu melembutkan tekstur pisang dengan menghancurkan dinding sel buah.

Baca juga:

Pisang adalah salah satu camilan sehat yang juga praktis untuk dikonsumsi.UNSPLASH/SYED HUSSAINI Pisang adalah salah satu camilan sehat yang juga praktis untuk dikonsumsi.

Sayangnya, pisang mengandung lebih banyak gas etilen daripada buah lain. Jadi, pematangan buah ini tidak berhenti pada warna kulitnya yang kuning dan lembutnya tekstur daging buah.

Pigmen kuning pada pisang akan berubah menjadi bintik-bintik coklat yang menunjukkan kondisi sangat matang.

Bintik-bintik coklat kehitaman ini akan berubah menjadi hitam dan menandakan pisang busuk akibat buah terlalu lama berada dalam gas etilen.

Bila tidak ingin pisang matang dengan cepat, sebaiknya jauhkan dari sinar matahari yang akan membantu pematangan buah ini.

Tambahkan juga pisang dengan asam sitrat, seperti jeruk nipis, jus jeruk, dan jus nanas untuk mencegah pisang cepat matang.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com