Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2022, 20:06 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Oyster merupakan tiram laut yang harganya termasuk mahal dibanding kerang yang biasa ditemui di pasaran. 

Selain rasanya yang enak dan kaya manfaat, ukuran oyster juga mempengaruhi mahalnya harga oyster, khususnya di Indonesia.

Executive Chef Aston Banyuwangi Gelar mengatakan oyster yang ada di Indonesia berukuran kecil, sehingga banyak masyarakat Indonesia yang mengimpor oyster dari luar negeri.

Menurut Gelar, ada dua faktor yang menyebabkan harga oyster di Indonesia menjadi mahal.

Baca juga:

1. Biaya kirim

Ilustrasi oyster dalam kondisi mentahDok. Pexels/Elle Hughes Ilustrasi oyster dalam kondisi mentah

Masyarakat Indonesia biasanya mengimpor oyster dari negara tetangga karena ukuran dan kualitas daging oyster lebih bagus. Salah satunya yang paling dekat yaitu dari Australia. 

"Orang Indonesia mengimpor karena mengejar kualitas daging yang besar. Kalau di Indonesia, oyster mungkin tidak dikembangbiakkan secara baik," kata Gelar saat dihubungi oleh Kompas.com pada Minggu (6/2/2022).

Pengiriman oyster dari luar negeri ke Indonesia harus dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah pembusukan selama perjalanan. 

Oyster yang datang pun biasanya masih dalam keadaan hidup untuk disajikan dalam kondisi segar di restoran Indonesia. 

Biaya kirim dan transportasi yang digunakan untuk mengirim oyster dari luar negeri pada akhirnya memengaruhi harga jual di Indonesia yang terbilang cukup mahal.

Baca juga:

2. Proses panen 

ilustrasi oyster atau tiram, salah satu jenis kerang impor. SHUTTERSTOCK/Natalia Lisovskaya ilustrasi oyster atau tiram, salah satu jenis kerang impor.

Menurut Gelar, proses panen kerang oyster bisa dikatakan cukup sulit, karena para nelayan harus menyelam ke lautan untuk mendapatkan oyster.

"Cara panennya pun susah, karena menyelam ke lautan dan mereka (nelayan) harus mencongkel oyster yang menempel di karang," kata Gelar.

Gelar mengatakan proses panen oyster di Indonesia masih dilakukan secara manual oleh para nelayan lokal.

Tidak hanya itu, faktor risiko yang diambil nelayan saat menyelam pun menjadi salah satu faktor kenapa harga oyster mahal.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com