Sugeng menyampaikan, produksi cokelat di Griya Cokelat Nglanggeran bukan serupa pabrik yang bersifat industrialisasi.
Tenaga pekerja di dapur produksi berasal dari masyarakat lokal sehingga Griya Cokelat Nglanggeran tidak memproduksi cokelat setiap hari karena menyesuaikan dengan aktivitas keseharian masyarakat.
"Kami tidak bisa memaksakan untuk beralih ke industrialisasi, karena ada batasan yang tidak bisa kami kesampingkan. Contohnya ibu-ibu, mereka harus punya waktu untuk anak dan keluarganya, serta bersosialisasi di masyarakat," pungkas Sugeng.
Ia mengatakan produksi cokelat disesuaikan dengan stok cokelat yang ada dan permintaan pasar.
Sugeng membagi tim supaya pekerja di dapur produksi tetap bisa bersosialisasi di masyarakat.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.