KOMPAS.com - Ada komponen pelengkap yang disajikan dalam masakan Jepang. Salah satunya adalah wasabi.
Wasabi umum dihidangkan bersama sushi dan sashimi. Kebanyakan restoran menghidangkannya dalam bentuk pasta.
Lantas, sebetulnya apa itu wasabi? Untuk mengetahui jawaban, simak ulasan berikut.
Baca juga:
Melansir dari The Spruce Eats, wasabi adalah tanaman akar berwarna hijau yang sama satu keluarga dengan brokoli, kubis, dan kembang kol.
Untuk mengonsumsinya wasabi perlu diparut dulu agar menghasilkan rasa yang khas. Namun menurut The Spruce Eats, wasabi sulit tumbuh di daerah yang cuacanya tidak stabil.
Sebab untuk mendapatkan kualitas rasa dan warna hijau yang sesuai, wasabi membutuhkan pasokan air yang cukup, jenis tanah yang bagus, serta suhu yang stabil.
Itulah sebabnya harga wasabi asli mahal. Bahkan setengah kilogramnya bisa mencapai 100 dolar atau sekitar 1,5 juta rupiah.
Baca juga:
Harga wasabi yang mahal membuat beberapa restoran menggantinya dengan wasabi bubuk
Melansir dari Taste of Home, wasabi bubuk umumnya telah ditambahkan dengan bubuk mustard, spirulina, dan zat pengental seperti tepung jagung.
Wasabi asli berwarna hijau cerah dan rasanya khas. Rasa wasabi asli asli biasanya pedas tapi cepat memudar.
Selain itu, rasa pedasnya juga lembut sehingga dapat membuat menonjolkan rasa daging sashimi dan sushinya, bukan malah menutupinya.
Baca juga:
Di restoran sushi terbaik, umumnya koki akan menempatkan wasabi ke setiap potongan sushi. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan rasa dari ikannya.
Melansir dari Taste of Home, rasa pedas wasabi berasal dari zat yang bernama Allyl isothiocyanate, bukan capsaicin lada.
Kandungan inilah yang terkadang membuat rasa pedas wasabi menjadi 'naik'. Maksudnya, saat disantap wasabi bisa membuat hidung tersedak.
Penggunaan wasabi sendiri sebetulnya tidak hanya pada sushi dan sashimi, tapi bisa juga untuk makanan lainnya, seperti saus salad atau ditambahkan pada hummus.
View this post on Instagram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.