Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Soto Tangkar Betawi yang Terbuat dari Tulang Iga

Kompas.com - 22/06/2021, 20:28 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seperti namanya, soto tangkar adalah soto berkuah gurih yang terbuat dari isian berupa tangkar atau tulang iga.

Soto tangkar sering dianggap mirip dengan soto betawi biasa.

Keduanya sama-sama nikmat, dan memiliki ciri khas masing-masing yang cocok disantap untuk merayakan HUT ke-494 DKI Jakarta yang jatuh pada Selasa (22/6/2021).

Baca juga: 10 Tempat Makan Soto Betawi Legendaris dan Enak di Jakarta

Daging yang dianggap mahal

Dikutip dari buku “Kuliner Betawi: Selaksa Rasa dan Cerita” produksi Akademi Kuliner Indonesia terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, soto tangkar punya sejarah yang cukup panjang.

Berawal dari masa penjajahan Belanda, kala itu masyarakat Betawi tidak mampu membeli daging sapi yang terlampau mahal.

Hanya orang-orang Belanda saja yang mampu membeli daging.

Maka dari itu, masyarakat Betawi akhirnya hanya bisa membeli bagian tangkar saja yang punya sedikit daging karena lebih murah.

Ilustrasi iga sapi mentahShutterstock/DronG Ilustrasi iga sapi mentah

Selain itu, ada pula versi lain tentang penggunaan tangkar ini. Saat itu, para meneer atau tuan Belanda yang mengadakan pesta akan memasak makanan mewah yang terbuat dari daging sapi.

Bagian tangkar atau iga, kepala, dan jeroan sapi yang tak terpakai pun kemudian diberikan pada para pekerja lokal.

Baca juga: Resep Soto Tangkar Khas Betawi, Tercipta Sebelum Indonesia Merdeka

Tak hilang akal, mereka pun memanfaatkan bagian-bagian ini menjadi olahan yang lezat menggunakan bumbu tradisional. Salah satunya adalah soto tangkar.

Mengalami percampuran budaya

Soto tangkar, mirip dengan kebanyakan makanan Betawi, mengalami percampuran budaya dari banyak bangsa yang datang ke Betawi saat itu.

Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman seperti dikutip dari berita Kompas.com, soto tangkar dan soto betawi saat itu banyak menyerap dari kebudayaan Tionghoa, India, dan Arab.

Hal itu bisa dilihat lewat penggunaan minyak samin sebagai salah satu bahan dalam soto tangkar dan soto betawi.

Ilustrasi soto tangkarShutterstock/Ariyani Tedjo Ilustrasi soto tangkar

Rasa dan bahan soto tangkar

Kuah santan soto tangkar punya warna yang sedikit kemerahan dan rasa yang lebih ringan daripada soto betawi.

Pasalnya, soto tangkar menggunakan campuran bahan berupa air asam jawa, kencur, dan lengkuas yang membuat rasa kuahnya jadi lebih segar.

Baca juga: Ulang Tahun Ke-494 DKI Jakarta, Kenali 15 Makanan Khas Betawi yang Langka

Selain menggunakan tangkar, ada pula para pedagang soto tangkar yang mencampur isian soto dengan potongan daging.

Tak jarang juga ada yang menambahkan kelapa sangrai halus. Hasilnya, kuah soto tangkar pun jadi lebih gurih dan kental.

Buku “Kuliner Betawi: Selaksa Rasa dan Cerita” produksi Akademi Kuliner Indonesia terbitan PT Gramedia Pustaka Utama bisa diperolah di Gramedia.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com