KOMPAS.com - Garam kosher banyak disukai oleh koki dunia untuk memasak makanan.
Dari segi ukuran, tekstur, rasa, dan zat di dalamnya garam kosher terbilang cocok untuk diolah dengan berbagai makanan.
Oleh karena itu, garam kosher yang tadinya terkenal sebagai "garamnya" orang Yahudi kini semakin umum digunakan dalam berbagai resep.
Baca juga: Apa Itu Garam Kosher? Erat Kaitan dengan Tradisi Makan Orang Yahudi
Berikut perbedaan garam kosher dan garam laut dikutip dari Seasalt.com:
Semua garam berasal dari laut, baik yang diproses dari air laut atau tambang permukaan.
Perbedaan sumber dari air laut dan darat dapat menyebabkan sedikit variasi dalam kandungan mineralnya.
Garam laut diambil dari garam yang menguap atau mengendap di air laut.
Sebaliknya, garam kosher sebagian besar ditambang dari endapan garam di dasar sumur dan tambang yang ditemukan di darat.
Baik garam kosher maupun garam laut, keduanya merupakan garam yang kasar. Namun, garam kosher lebih kasar dengan serpihan yang lebih besar dan tidak rata.
Garam laut juga bisa sekasar garam kosher atau sehalus garam meja, hanya cara pengolahannya yang berbeda.
Baca juga: Beda Garam Himalaya dengan Garam Dapur Biasa
Baik garam laut maupun garam kosher, keduanya merupakan garam yang diproses dengan tahapan paling sedikit.
Namun, garam laut diproses lebih sedikit daripada garam kosher karena diuapkan dari air laut dan dikemas tanpa bahan tambahan atau pemurnian.