KOMPAS.com - Ada banyak jenis garam di dunia, salah satu garam terkenal sebagai "kaviarnya garam" lantaran harganya yang mahal dan bergengsi.
Garam tersebut adalah fleur de sel, garam langka dari Perancis.
Fleur de sel secara harfiah berarti bunga dari garam, mengacu pada bentuknya yang tipis berlapis-lapis dan tektur nan lembut.
Melansir The Spruce Eats, ada alasan mengapa fleur de sel bisa lebih mahal daripada garam lain.
Ada dua teknik umum untuk mendapatkan garam di dunia. Teknik pertama melalui galian tambang garam, seperti yang berlaku saat mendapatkan garam himalaya.
Baca juga: 16 Fakta Garam Himalaya Mulai dari Asal hingga Manfaatnya
Selanjutnya adalah teknik mengalirkan air laut di tanah kemudian menjemurnya dibawah sinar matahari, menguap, dan membentuk endapan kristal berupa garam.
Garam dari proses ini yang banyak dikonsumsi di Indonesia.
Sementara proses fleur de sel terbilang berbeda. Dilansir dari Saltspringseasalt, fleur de sel didapat dengan cara mengumpulkan lapisan kristal tipis yang naik ke permukaan laut dangkal.
Layaknya bunga, lapisan ini mekar dan megapung di permukaan air laut. Cara panennya harus diangkat dengan lembut menggunakan tangan.
Lapisan kristal tipis ini didapat di sepanjang pantai di Perancis, terutama daerah Brittany.
Baca juga: Apa itu Garam Masala? Bumbu khas India yang Bikin Sedap Masakan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.