Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2020, 21:08 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Ramen dan ramyun sekilas dilihat hampir mirip, tetapi keduanya tak sama.

Ramyun atau ramyeon adalah hidangan mi asal Korea yang dipengaruhi oleh ramen asal Jepang.

Pada dasarnya, kedua hidangan mi ini berasal dari hidangan bernama lamian asal China.

Dilansir dari Koreaetour.com, hidangan lamian asal China pertama kali diperkenalkan ke Jepang pada akhir abad ke-19 oleh para imigran China. Nantinya, variasi yang ada di Jepang akan berkembang jadi ramen.

Baca juga: Resep Telur Rebus Ramen, Tanpa Sake dan Mirin Jadi Bebas Alkohol

Dilansir dari Korea.stripes.com, ramen masuk ke Jepang pada era Meiji. Pada masa itu ramen terdiri dari mi berbahan dasar gandum bergaya China dengan kuah kaldu dan berbagai toping.

Walaupun terlihat sederhana, ramen jepang mengombinasikan banyak bahan bercita rasa kuat yang pembuatannya butuh waktu lebih dari seharian.

Ramen

Kata “ramen” sendiri berasal dari lamian yang artinya mi yang dibuat renggang.

Setelah Perang Dunia II berakhir, nilai gandum impor bertambah dan akhirnya membantu persebaran budaya ramen.

Ramen identik punya rasa yang berbeda satu sama lain tergantung pada koki mana yang membuatnya.

Setiap daerah juga punya cita rasa ramen berbeda, tergantung bahan makanan lokal yang digunakan.

Baca juga: 7 Restoran Ramen di Jakarta yang Terkenal, Cocok Dikunjungi Saat Musim Hujan

Ciri khas ramen adalah rasa yang lebih lembut (mild). Kuah kaldu ramen Jepang biasanya dibuat dari kaldu ayam, seafood, atau babi.

Ada lima jenis utama ramen Jepang. Di antaranya adalah shoyu yang merupakan kuah dengan bahan dasar kecap, miso, dengan bahan dasar pasta kedelai.

Kemudian ada shio, kuah dengan bahan dasar garam. Lalu ada tonkotsu, kuah ramen dengan bahan dasar rebusan tulang babi. Dan terakhir adalah ramen kari.

Ramyun

Ramen akhirnya masuk ke Korea pada awal 1960-an yang akhirnya disebut ramyeon atau ramyun.

Sementara di Korea, ramyun diproduksi secara massal menjadi mi instan yang hanya butuh waktu sebentar dalam pembuatannya.

Baca juga: Cara Potong Daging Sapi Tipis, Cocok buat BBQ ala Korea

Dilansir dari situs Restaurantindia.com, ramyun jadi begitu populer karena ramyun sangat mudah dibuat dan cepat dimakan.

Harganya juga murah dan membuat ramyun jadi makanan yang ideal dikonsumsi kapan pun dan di mana pun. Ramyun juga identik sebagai camilan malam Korea yang disebut yasik.

Ilustrasi ramyeon atau ramyun KoreaShutterstock Ilustrasi ramyeon atau ramyun Korea

Yasik adalah budaya orang Korea untuk makan camilan di malam hari. Biasanya dilakukan para pekerja malam dan murid universitas yang harus belajar hingga dini hari, camilan jadi kebutuhan.

Dahulu, orang Korea suka makan kue beras yang diisi dengan pasta kacang manis bernama chapssaltteok. Kini kebutuhan itu berganti jadi ramyun yang mudah dimasak.

Ramyun Korea memiliki cita rasa kuat dan biasanya pedas.

Baca juga: Ramen Jepang dan Ramyun Korea, Apa Bedanya?

Sementara itu, ramyun Korea dibuat dari bumbu yang sudah diproses. Orang Korea biasa menambahkan kimchi, daging babi, sayuran, atau toping seafood lainnya untuk menambah rasa ramyun.

Ramyun korea juga identik sebagai mi instan dalam kemasan yang hanya perlu direbus sebentar untuk proses memasaknya

Kini, ramen dan ramyun masih sama-sama populer dengan penggemarnya masing-masing. Khususnya ramyun yang semakin hari semakin populer berkat kemunculannya di berbagai drama Korea.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com