KOMPAS.com - Ada banyak makanan yang terbilang tak lazim, dikonsumsi manusia sejak zaman kuno karena dipercaya memberi khasiat. Termasuk khasiat untuk meningkatkan gairah seksual, atau disebut makanan afrodisiak.
Baca juga: Durian Bisa Tingkatkan Gairah Seksual, Mitos atau Fakta?
Melansir Travel + Leisure Homepage, ada makanan afrodisiak yang tergolong tak biasa dikonsumsi oleh warga dunia.
Masyarakat di China masih menganut tradisi Kanton yang berasal dari Dinasti Han (206 SM - 220 M). Salah satu tradisi itu adalah menyantap darah ular kobra yang dianggap sebagai afrodisiak.
Makanan ini terbilang berisiko. Saat proses penangkapan ular bisa saja mematuk dan menyebabkan kematian bagi siapapun yang digigitnya.
Baca juga: Restoran Ular Paling Populer di Vietnam, Berani Coba?
Penggemar sajian ini akan mengonsumsi darah ular langsung atau dengan alkohol. Minuman tersebut kadang juga mengandung potongan daging ular.
Tempat menemukan ular ini berada di Desa Ular di luar Hanoi di Vietnam serta di restoran Xin Li Zhi Wan di Guangzhou, Cina.
Tradisi minum dan makan darah ular sebagai afrodisiak ini juga ada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Teripang biasanya diolah menjadi hidangan yang mewah. Teripang merupakan makhluk laut yang berbentuk lonjong, memiliki tekstur yang empuk dan kenyal, dan berlendir.
Teripang sering dikonsumsi dan dipercaya sebagai makanan yang meningkatkan stamina laki-laki.
Baca juga: Mengapa Teripang Mahal? Harganya Capai Rp 50 Juta Per Kilogram
Di China, biasanya teripang kering dijual di pasar. Proses memasak teripang bukan hal yang mudah ada banyak proses panjang yang memakan waktu berhari-hari untuk direndaman, lalu direbus, dan dibumbui.
Balut adalah street food yang sangat populer dari Filipina dan Vietnam yang dianggap sebagai afrodisiak.
Isinya telur bebek dengan janin sekitar 20 hari dan belum menetas. Telur tersebut direbus dan langsung dimakan.
Baca juga: Cara Tepat Bersihkan Telur Segar, Dicuci atau Tidak?
Cairan yang berasal dari proses rebusan tersebut diminum dan kemudian telur dikupas. Turis yang berkunjung ke Filipina atau Vietnam biasanya diajak untuk menyantap atau menyaksikan balut.
Kadal Afrika Utara yang memakan dedaunan kecil ini dipercaya sebagai makanan afrodisiak. Mengkonsumsi skink atau kadal sudah dipercaya sejak zaman Yunani kuno.