Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah MPASI Dibekukan dan Dipanaskan Kembali? Simak Tips Berikut

Kompas.com - 07/07/2020, 20:10 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamu yang kelebihan membuat MPASI, pernahkah menyimpannya di dalam kulkas? Kemudian mungkin ada yang memanaskannya pada esok hari atau beberapa waktu setelahnya.

Baca juga: Resep MPASI Bayi 1 Tahun, Coba Bikin Buttered Rice

Hal tersebut ternyata dinilai tak sehat dan bisa merusak MPASI bagi anak. Menurut Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar, lebih baik cara itu dihindari.

"Sebenarnya tidak masalah, tapi tidak disarankan disajikan seperti itu, lebih baik MPASI yang segar setelah dimasak langsung disajikan," papar Nia kepada Kompas.com, Kamis (2/7/2020).

Sebelumnya MPASI adalah makanan pendamping ASI yang biasanya diberikan kepada bayi berusia 6 bulan ke atas.

MPASI sebaiknya berasal makanan keluarga yang mengandung gizi seimbang dan terbuat dari bahan lokal.

MPASI haruslah mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin, mineral, dan lemak dalam kadar yang cukup.

Baca juga: Tips Olah MPASI, Panduan untuk Mama Baru

Ilustrasi MPASI atau makanan pendamping ASI. PIXABAY/MAPLEHORIZONS Ilustrasi MPASI atau makanan pendamping ASI.

Nia menyampaikan bahwan MPASI yang dibekukan atau disimpan pada lemari pendingin tidak akan kehilangan kandungan gizi di dalamnya.

Namun terdapat zat vitamin atau gizi dalam makanan yang lebih baik disantap segar dan tidak dibekukan lalu dipanaskan.

"Selain itu juga tekstur, rasa, dan bau akan berubah jika harus disimpan lalu dihangatkan lagi," paparnya.

Ada beberapa bahan MPASI yang jika dipanaskan berulang kali tidak baik untuk kesehatan bayi. Contohnya MPASI yang mengandung santan akan cepat rusak jika dipanaskan berulang kali.

"Lebih baik setelah selesai disiapkan langsung disajikan, sehingg makanan masih segar dan rasa dan teksturnya masih bagus," jelas Nia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com