Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2020, 17:07 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mama muda tidak usah pusing memikirkan MPASI apa yang cocok untuk bayi.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar, untuk saat ini mempersiakan MPASI untuk buah hati bukan sesuatu yang ribet.

MPASI adalah makanan pendamping ASI yang biasanya diberikan kepada bayi berusia 6 bulan ke atas.

Baca juga: Resep Tim Saring Ikan Teri, Cocok untuk MPASI Si Kecil

MPASI dari makanan harian keluarga

MPASI sebaiknya berasal makanan keluarga yang mengandung gizi seimbang dan terbuat dari bahan lokal.

Ilustrasi MPASI atau makanan pendamping ASI. PIXABAY/MAPLEHORIZONS Ilustrasi MPASI atau makanan pendamping ASI.

 

MPASI harus mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin, mineral, dan lemak dalam kadar yang cukup.

“Jadi MPASI yang disarankan adalah makanan keluarganya apa ya itu yang disarankan, misalkan makan soto nah itu juga bisa dijadikan MPASI dan diberikan pada bayinya,” papar Nia kepada Kompas.com, Kamis (2/7/2020).

Untuk membuat MPASI dari soto, pisahkan bahan soto yang sudah matang sebelum dicampur dengan gula, garam, maupun msg.

Isian soto seperti telur, ayam, dan lainnya disaring dan dihaluskan, lalu bisa disajikan langsung.

Tekstur dan variasi MPASI

Selain nilai gizi, tekstur dari makanan juga wajib diperhatikan. MPASI untuk bayi berusia 6 bulan lebih baik dihaluskan dan disaring dengan saringan kawat. Sehingga teksturnya lembek dan padat.

Ilustrasi bayi sedang makan MPASI atau makanan pendamping ASI. PIXABAY/YALEHEALTH Ilustrasi bayi sedang makan MPASI atau makanan pendamping ASI.

Untuk bayi berusia 9 bulan, MPASI dicincang halus. Teksturnya tidak terlalu lembut dan tidak seperti bubur.

“Proses penyaringan itu penting supaya kita mendapat teksturnya. Jadi penting memperhatikan jika makanan di sendoknya dibalik tapi tidak mudah jatuh, jadi padat teksturnya itu yang bagus untuk bayi usia 6 bulan ke atas," jelas Nia.

Umumnya pada saat umur satu tahun, anak sudah bisa makan nasi biasa.

Namun, kalau anak berusia satu tahun belum bisa makan nasi putih biasa, mungkin ada yang terlewat dari proses transisinya.

Selain tekstur, perhatikan juga variasinya. Jangan monoton, misalnya makanan yang berkuah terus, coba ganti dengan nasi ayam yang sudah disaring dan dihaluskan.

“Nah, kalau sampai dia makan harus pakai kuah, itu juga mungkin variasinya kurang, misal masak pakai nasi boleh dicampur cap jay, asal tidak dicampur dengan bumbu-bumbu seperti cabai, gula, garam, msg,” jelas Nia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com