Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Bubur Khas Nusantara untuk Sarapan, dari Bubur Ase sampai Tinutuan

Kompas.com - 01/07/2020, 07:07 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Kamu biasanya sarapan apa? Mungkin ada yang makan nasi kuning, nasi uduk, maupun bubur.

Bagi pencinta bubur, terdapat beragam bubur khas Nunsatara yang cocok dijadikan sebagai menu sarapan sebelum memulai aktivitas.

Baca juga: Serba-serbi Bubur, Simbol Kemiskinan sampai Pemerataan

Berikut Kompas.com rangkum 10 bubur Nusantara yang menggugah selera. Kamu pernah mencoba yang mana?

1. Bubur ase

Bubur ase khas Betawi. Dok. Shutterstock/Indah Widiastuti Bubur ase khas Betawi.

Termasuk langka, bubur ase khas Betawi ini begitu khas berkat warnanya hitam yang berasal dari siraman kuah semur Betawi.

Bubur cerancam, sebutan lain hidangan ini, terbuat dari beras biasa. Dilengkapi dengan semur daging sapi, kacang kedelai, tauge, dan tak ketinggalan kerupuk merah.

2. Bubur bassang

Jagung pulut atau jagung putih adalah bahan utama bubur bassang. Dicampur tepung terigu, air, gula, dan garam. Uniknya, bubur ini disajikan bersama gula pasir.

Bubur bassang dapat ditemukan di Makassar, Sulawesi Selatan. Bahkan sudah ada kemasan cepat saji yang praktis dibawa ke mana saja dan dijadikan buah tangan.

3. Bubur kampiun

Bubur kampiun berasal dari tanah Minang, daerah yang populer akan kuliner pedasnya.

Sajian bercita rasa manis ini terbuat dari tepung beras plus santan yang dicampur gula merah, daun pandan, dan pisang tanduk.

4. Bubur kanji rumbi

Bubur Kanji RumbiDok. Shutterstock Bubur Kanji Rumbi

Aceh merupakan asal dari bubur kanji rumbi yang sekilas serupa dengan bubur ayam.

Ciri khas bubur kanji rumbi terletak pada penggunaan udang dan beragam rempah yang digunakan, salah satunya cengkeh. Tak heran, kuliner khas Aceh ini punya cita rasa gurih yang khas.

Baca juga: Resep Bubur Kanji Rumbi, Bubur Rempah Khas Aceh yang Dibagikan Gratis di Masjid

 

5. Bubur manggul

Madura, daerah asal bubur manggul yang terbuat dari tepung beras ditambah santan dan garam ini.

Ciri khas bubur manggul adalah taburan serundeng alias kelapa parut yang disangrai dengan bumbu rempah khas, daun kemangi, dan sambal goreng udang.

6. Bubur mengguh

Kuliner khas Bali tak hanya ayam betutu dan lawar, ada juga bubur mengguh. Keistimewaan bubur ayam yang lazim ditemui di Buleleng ini adalah adanya sayur urap sebagai pelengkap.

Bubur mengguh biasanya disajikan juga saat upacara adat masyarakat Buleleng.

7. Bubur pedas

Bubur Pedas Sambas khas Kalimantan Barat.https://pesona.travel Bubur Pedas Sambas khas Kalimantan Barat.

Walaupun bernama 'pedas', rupanya bubur khas Singkawang ini tak mengandung cabai.

Bubur pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus, ditambah parutan kelapa sangrai, kaldu sapi, dan sayuran seperti kangkung, pakis, dan daun kesum.

Cita rasa nikmat bubur pedas muncul berkat penggunaan aneka rempah dan taburan kacang goreng serta ikan teri.

 

8. Bubur sagu

Sesuai namanya, bubur sagu khas Ambon ini terbuat dari sagu. Sebelum direbus, sagu direndam terlebih dahulu.

Bubur sagu umumnya dihidangkan dengan kuah santan dan talas kukus.

 

 

9. Bubur sumsum

Jangan salah mengartikan bahan bubur ini hanya dari namanya. Walaupun bernama sumsum, bubur yang biasa ditemui di Yogyakarta dan Solo ini terbuat dari tepung beras.

Bubur lemu, begitu sebutannya di Solo, dilengkapi biji salak, ketan hitam, dan mutiara. Tak lupa ditambah siraman gula merah cair.

Bukan saja dimakan sebagai menu harian, bubur sumsum pun menjadi hidangan istimewa dalam upacara adat Jawa.

10. Bubur tinutuan

Tinutuan, bubur khas Sulawesi Utara. Dok. Shutterstock/Paramita Damayanti Tinutuan, bubur khas Sulawesi Utara.

Bubur tinutuan berasal dari Manado, terbuat dari labu kuning dicampur beragam sayuran. Mulai dari antaranya bayam, kangkung, kemangi, daun singkong, sampai jagung.

Tak hanya dimakan begitu saja, bubur tinutuan biasanya disantap bersama perkedel ikan nike, ikan cakalang, dan sambal roa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com