Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2020, 11:12 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kamu mungkin kerap mendengar istilah sustainable seafood atau boga bahari  berkelanjutan.

Sustainable seafood pada dasarnya adalah seafood yang ditangkap atau dibudidayakan dengan beberapa aspek khusus.

Dilansir dari Marine Stewardship Council (MSC), ada beberapa aspek yang jadi pertimbangan dalam menangkap seafood yakni:

  • Berasal dari populasi yang sehat.
  • Punya dampak minimal terhadap lingkungan laut.
  • Berada di area dengan manajemen yang efektif, responsif, dan bertanggung jawab.

Keberlangsungan industri perikanan bisa dicapai apa pun ukurannya, letak geografis, atau metode pengambilan yang digunakan.

Baca juga: Cara Simpan Seafood Matang di Kulkas agar Rasa Tetap Enak

Hasil laut berupa cumi yang dijual di PIM Muara Baru, Jakarta Utara. Harga jualnya mulai dari Rp 80.000 per kilogram.Nicholas Ryan Aditya Hasil laut berupa cumi yang dijual di PIM Muara Baru, Jakarta Utara. Harga jualnya mulai dari Rp 80.000 per kilogram.

Sejarah sustainable seafood

Pergerakan sustainable seafood dimuai sejak 1990-an. Hal tersebut dipicu dengan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya melindungi sumber makanan liar, pekerjaan yang baik, dan laut yang sehat.

Jatuhnya Grand Banks of The Cod Fishery di Kanada pada tahun 1992 jadi salah satu pemicu dan jadi penentu dibangunnya MSC.

Hanya dalam waktu kurang lebih satu malam, lebih dari 35.000 nelayan dan pekerja pabrik dari lebih dari 400 komunitas pesisir, kehilangan pekerjaan mereka ketika Grand Banks ditutup.

Baca juga: Cara Tepat Simpan Ikan Laut Segar, Buang Isi Perutnya

Hal ini semakin mempertegas pentingnya kolaborasi global untuk mencari solusi terkait overfishing atau eksploitasi sumber daya laut.

Tak itu saja, World Wildlife Fund (WWF) dan Unilever menginisiasi proyek yang menghasilkan standar yang didorong secara ilmiah untuk mendefinisikan sustainable fishing.  Ini lah latar belakang terbentuk MSC.

Suguhan udang segar yang cocok jadi appetizer semakin menggugah selera makan.KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Suguhan udang segar yang cocok jadi appetizer semakin menggugah selera makan.

Berdiri pada 1997, MSC membuat sertifikasi pertama dan paling dikenal untuk seafood liar dan berkelanjutan.

Kini, lebih dari 10 ton seafood di seluruh dunia datang dari industri perikanan yang sudah tersertifikasi berkelanjutan oleh MSC.

Keberlanjutan industri perikanan adalah proses yang terus berlanjut.

Baca juga: Tips Memilih Kepiting yang Segar, Lihat Mata dan Kakinya

 

Setelah mereka tersertifikasi oleh MSC, industri perikanan harus dinilai kembali secara rutin dan banyak yang bahkan harus mencapai perkembangan lebih lanjut.

Pengetahuan ilmiah juga selalu berkembang dari waktu ke waktu.

Industri perikanan didorong untuk menciptakan langkah-langkah baru menjaga sumber daya laut untuk generasi yang akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com