Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bima, Mahasiswa UB Berusia 21 Tahun Jadi Anggota DPRD Jatim 2024

Kompas.com - 08/04/2024, 14:03 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

Bima mengaku dirinya memilih jalur ini karena merasa tertantang.

"Memang biasanya pemula kalau maju di tingkat kabupaten/kota saja. Tapi jika terpilih hanya mewakili 2 atau 5 kecamatan saja. Saya berpikir kalau saya maju di tingkat provinsi akan bisa berbuat lebih banyak terutama di 3 kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo," jelas dia.

Dorongan dari masyarakat, kata Bima, juga menjadi motivasi baginya yang kemudian memberanikan diri maju di kontestasi pemilihan DPRD Jatim.

"Dorongan masyarakat saya jadikan sebagai penyemangat untuk mencoba hal yang mungkin banyak orang di luar untuk pemula seperti saya agak mustahil jika langsung maju ke tingkat provinsi," tegas dia.

Saat ini, Bima tinggal menunggu pelantikan. Baginya setelah pelantikan nanti tentu kinerjanya bakal disorot oleh masyarakat.

Karena itulah, dia berkomitmen menjaga integritas, prinsip dan janji yang pernah diungkapkannya.

"Tentu jika saya tidak bisa menepati janji-janji saya waktu kampanye bisa-bisa saya tidak akan di pilih lagi di kemudian hari," jelas dia.

Ia mengatakan, salah satu hal yang membuatnya lolos adalah ilmu dari Departemen Sosiologi, tempatnya kuliah.

"Karena di Sosiologi itu kan mengajarkan bagaimana kita di masyarakat itu bisa berinteraksi sosial, menjalin kedekatan dengan masyarakat sampai bisa mendapatkan kepercayaan dari mereka," ujar dia.

"Bagaimana caranya kita bisa menggaet kelompok masyarakat yang berbeda agama, keyakinan, kultur dan budaya, nah dari situlah ilmu atau rumus-rumus yang saya dapatkan selama berkuliah di Sosiologi UB ini," sambung pria asal Banyuwangi ini.

Maka dari itu, dia mengucapkan terima kasih kepada Departemen Sosiologi dan FISIP UB yang telah memberikan saran selama proses kampanye yang dilakukannya.

Keberhasilan Bima meraih satu kursi di DPRD Jatim, tentu membuatnya ingin berbagi tips kalau ada sivitas akademika di FISIP yang juga akan berkarier di politik.

Salah satu kuncinya adalah mental yang kuat. Selain itu, dia juga mengingatkan perihal investasi sosial.

Baca juga: Cerita Ventri Pernah Putus Sekolah, Kini Lulusan Terbaik S2 Unair

"Investasi sosial paling penting, supaya kita bisa lebih dikenal dan bisa memberikan banyak sumbangan positif untuk masyarakat, terus masyarakat juga jadi bisa tahu kedepannya kita mau melakukan apa saja untuk kedepannya," kata dia.

Bima mengakui jika investasi sosial yang telah ditanam sudah berbuah saat ini.

Dia juga tak menampik ada modal lain yang dia keluarkan untuk kontestasi di Pemilu kemarin.

"Saya menjadi saya yang sekarang bukan karena saya merasa hebat, tapi saya bisa menjadi seperti sekarang juga karena teman-teman saya yang sudah banyak mendukung saya. Jujur untuk masalah modal, mungkin saya adalah yang paling bawah. Maka dari itu, investasi sosial yang saya tanam akhirnya bisa berbuah jadi kepercayaan untuk saya menjadi perwakilan rakyat di tingkat Provinsi," pungkas Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com