Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpusnas Sediakan Buku untuk Anak-anak Saat Mudik Lebaran 2024

Kompas.com - 02/04/2024, 18:11 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) mendukung kegiatan "Mudik Asyik Baca Buku Tahun 2024".

Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbud Ristek ini merupakan gerakan literasi dengan kegiatan pembagian buku secara gratis yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orangtua tentang urgensi dan manfaat gemar membaca sehingga pada akhirnya meningkatkan minat baca pada anak-anak sejak dini.

Plt. Kepala Perpusnas, E. Aminudin Azis menyatakan inisiatif ini bertujuan memfasilitasi para pemudik agar dapat menghabiskan waktu perjalanan dengan lebih bermanfaat yakni melalui membaca buku.

Baca juga: Bangun Budaya Baca, Perpusnas Akan Ciptakan 10.000 Perpustakaan Desa

"Membaca adalah kebutuhan, terutama ketika kita melakukan perjalanan. Dalam acara Mudik Asyik Baca Buku ini, kami menyediakan buku untuk anak-anak dan orang tua agar mereka dapat berinteraksi dan mengisi waktu selama perjalanan," kata dia dalam keterangan resminya saat membuka acara kegiatan Mudik Asyik Baca Buku di Stasiun Gambir, Jakarta, pada Selasa (2/4/2024).

Dia mengatakan buku bacaan untuk anak-anak dipilih karena dari hasil survei yang dilakukan oleh Perpusnas, buku yang paling diminati adalah buku yang bisa memberikan interaksi antara anak-anak dan orang tua.

"Maka kami mengajak kawan-kawan dari Perpusnas, dan Perpusnas memiliki koleksi buku, kemudian mereka juga memberikan kontribusi yang besar terhadap penyediaan buku ini. Kami juga bekerja sama dengan penerbit dan IKAPI," ucap Aminudin yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Bahasa ini.

Meski saat ini sudah tersedia fasilitas bahan bacaan digital, lanjutnya, tetapi buku masih tetap menjadi primadona.

Menurutnya, kelelahan ketika membaca buku lebih sedikit dibandingkan dengan membaca buku digital.

"Oleh karena itu kehadiran buku fisik, yang bisa dibuka, bisa ditatap dalam waktu lama, kemudian memprediksi berapa halaman yang masih tersisa. Itu memberikan manfaat yang lebih besar membaca," jelasnya.

Dia menambahkan kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat.

"Pasti dengan membaca buku mengasyikkan, menambah pengetahuan, dan meningkatkan literasi kita semua. Literasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup," katanya.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Ini Tips Atasi Masalah Kesehatan Saat Mudik

Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku ini diselenggarakan di lima lokasi, yaitu Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulo Gebang.

Pemilihan stasiun sebagai tempat menyelenggarakan Mudik Asyik Baca Buku disambut dengan baik oleh Deputi II Kepala Daerah Operasi (Daop) 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ali Afandi.

Hal ini dikarenakan berdasarkan survei, masyarakat Jabodetabek sebagian besar menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi perjalanan mudik dibandingkan alat transportasi lainnya.

“Dari stasiun Gambir rata-rata sudah menembus sekitar 12.000 sampai 14.000 lebih penumpang per hari. Untuk stasiun Pasar Senen kurang lebih 20.000 per hari,” jelasnya.

Lebih lanjut dia menerangkan, PT KAI sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya, minat baca masyarakat tinggi namun bahan bacaan terbatas.

"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat mendapat bahan bacaan yang sesuai kebutuhan. Selain itu juga dapat meningkatkan minat baca masyarakat," ungkap dia.

Baca juga: Pakar UI: Tradisi Mudik Tak Akan Kalah dengan Teknologi Komunikasi

Ke depan, dia berharap agar kolaborasi dengan PT KAI terus berlanjut. Tidak hanya dalam kegiatan ini saja tapi juga kegiatan lainnya.

"Kolaborasi KAI Daop 1 siap menerima kolaborasi dari Kemendikbud Ristek maupun Perpusnas," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com