Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pelajar Masih Tawuran, Pengamat: Remaja Masih Emosional

Kompas.com - 07/12/2023, 19:00 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tawuran masih menjadi masalah yang sering terjadi di dunia pendidikan khususnya di Indonesia.

Menurut pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, tawuran remaja sering terjadi karena kondisi anak-anak dan remaja cenderung masih emosional.

"Raganya, tubuhnya memang terlihat lebih besar. Tapi pertumbuhan jiwanya psikologisnya itu lebih lambat," kata Devie kepada Kompas.com, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Cabut Bantuan KJP Siswa Tawuran, Pengamat: Kurang Tepat

Devie mengatakan, anak-anak dan remaja memang masih mengalami masa pertumbuhan termasuk dalam proses kognisi dan pengendalian emosi.

Menurut Devie, kemampuan pengendalian emosi anak-anak dan remaja akan matang ketika menginjak usia 22 tahun.

"Karena yang menjadi kompas kehidupan mereka sampai usia 22 tahun kalau menurut para pakar psikologi itu yang menjadi kompasnya adalah emosi karena kognisi mereka belum sempurna. Ini tidak heran mereka menjadi mudah baper, sensitif," ujarnya.

Selain itu, lanjut Devie, anak-anak dan remaja juga masih dalam tahap mencari jati diri. Oleh karena itu, dalam proses tersebut sebaiknya orangtua selalu mendampingi anak agar tidak menyalurkan pencarian jati dirinya ke hal-hal yang kurang baik.

"Anak dan remaja itu hanya butuh 2P kalau menyimpulkan dari sekian banyak penelitian yakni perhatian dan pelukan," jelas Devie.

Sementara sekolah juga diharapkan bisa menyediakan banyak platform dan panggung untuk anak dan remaja yang ingin menunjukkan dirinya.

Baca juga: Cegah Perundungan, Pakar: Sekolah Perlu Terapkan Konsep Ramah Anak

Sehingga anak-anak tidak akan mencari jalan yang kurang baik untuk mendapat pengakuan baik dari orangtua atau teman-teman sekitarnya.

Puluhan pelajar salah satu SMK di Kota Magelang melakukan konvoi sambil membawa senjata tajam (sajam) pada Rabu (29/11/2023) pukul 14.30 WIB.

Mereka juga sempat mengeroyok dua pelajar dari sekolah lain. Akibatnya, dua pelajar harus dilarikan ke rumah sakit akibat pengeroyokan tersebut. Kejadian pelajar konvoi dengan membawa Sajam itu sempat viral di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com