Direktur ACER Indonesia Mariam Kartikatresni menyatakan harapannya agar asesmen diagnostik yang diperkenalkan oleh ACER akan mampu berkontribusi dalam upaya kesuksesan pencapaian belajar setiap anak.
“Asesmen diagnostik kami dapat membantu guru mengidentifikasi posisi pencapaian anak agar memiliki informasi yang cukup untuk menjalankan 'differentiated learning' dalam pembelajaran,” jelas Mariam.
Dalam kesempatan sama, Bahrul Hayat dalam paparan mengatakan kemajuan belajar akan menjadi masa depan asesmen pendidikan, serta bagaimana pendekatan ini akan memudahkan kita untuk mengimplementasikan anjuran untuk melakukan pengajaran di tingkat yang sesuai.
Bahrul mejelaskan, asesmen yang terpusat pada murid, asesmen multi-sumber, serta asesmen multi-format sebagai beberapa pendekatan informatif yang dapat dimanfaatkan guru serta pembuat kebijakan untuk mendapatkan gambaran lebih baik pembelajaran di sekolah.
“Akan sangat baik jika kita berupaya untuk mengimplementasikan asesmen yang lebih berkualitas alih-alih lebih banyak secara ragam, yang akan memudahkan diri untuk menggunakan dan memahami data,” tutup Bahrul.
Prof. Awaluddin Tjalla, Ketua panitia ICERE ke-3 sekaligus ketua HEPI UKD Jabodetabek dan koordinator Program Studi S3 PEP Program Pascasarjana UNJ mengatakan kegiatan ini diharapkan memberikan kontribusi guna menjawab tantangan pendidikan 5.0 pascapandemi.
Ia berharap melalui kegiatan ini cendikiawan, pendidik, praktisi pendidikan, peneliti, mahasiswa dan pihak yang memiliki konsentrasi terhadap isu pendidikan dapat berkumpul dan berdikusi melakukan telaah terhadap kebijakan kurikulum merdeka belajar dan MBKM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.