Padahal tim IT inilah yang bertugas menjaga user experience dari para siswa, guru, maupun staf sekolah.
Adapun dalam penggunaan teknologi ini ada banyak informasi yang bisa didapatkan oleh siswa, termasuk informasi negatif yang tidak seharusnya mereka akses. Di sinilah peran Hypernet membatasi dan menjaga murid untuk tidak mengakses hal tersebut.
Baca juga: Pesantren Harus Siap Hadapi Disrupsi Teknologi
Sokrates sendiri sebagai penyedia LMS memberikan sistem yang dinamis sehingga terus berupaya untuk mengikuti tren dan kebutuhan yang ada.
“Kami terus berupaya mengikuti tren yang ada atau kebutuhan yang ada, juga tidak lepas dari regulasi pemerintah. Misalnya saat ini adalah penerapan kurikulum merdeka,” ucap Rizqie.
Dalam pergantian penerapan kurikulum ini, Sokrates juga menyesuaikan fitur yang mengarahkan siswa dan guru ke arah kurikulum merdeka. Contohnya dari proses penilaian, penyampaian materi, projek portofolio, dsbnya.
Baca juga: Kenali 4 Platform Teknologi Kemendikbud Ristek
Kemudian, LMS yang disediakan Sokrates juga dilengkapi dengan data analitik. Sehingga secara sistem, guru dapat melihat bagaimana kinerja siswa dalam penggunaan LMS berdasarkan satu kesimpulan atau analisis terkait perkembangan belajar anak.
Lalu, dari sisi Hypernet Technologies sendiri, mereka pernah membantu sekolah yang mengalami kendala dalam melaksanakan ujian online. Kendala ini terkait dengan tidak adanya wireless yang dimiliki sekolah.
“Yang kami lakukan saat itu adalah, kami menyebarkan wireless di access point masing-masing kelas untuk memudahkan mereka melakukan ujian secara bersama-sama,” ujar Djoko.
Baca juga: 4 Tips Produktif bagi Mahasiswa, Optimalkan MBKM hingga Teknologi
Namun, permasalahan muncul kembali ketika koneksi internet menjadi lambat dan akhirnya banyak siswa yang tidak lulus ujian. Dari sinilah mereka belajar untuk berinovasi dengan bandwidth optimum.
Dengan layanan ini, sekolah yang ingin melaksanakan ujian dapat meminta penambahan bandwidth sementara selama ujian berlangsung. Inovasi ini diberlakukan untuk mendukung kenyamanan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, termasuk ujian.
Baca juga: Lewat Platform SIBI, Kemendikbud Hadirkan Buku Gratis dan Murah
Sebagai informasi tambahan, hingga saat ini Sokrates Apps, sistem LMS besutan Sokrates telah digunakan oleh lebih dari 300 sekolah di seluruh Indonesia. Sedangkan, Hypernet Technologies telah mengintegrasikan infrastrukturnya di lebih dari 100 sekolah.
Dengan pengalaman dalam menangani permasalahan teknologi digital sekolah, kedua
pihak akan terus bersinergi dalam menghadirkan cara-cara inovatif untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas serta menciptakan dunia pendidikan yang lebih baik.