Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Platform SIBI, Kemendikbud Hadirkan Buku Gratis dan Murah

Kompas.com - 29/09/2023, 16:57 WIB
Carissa Juwita,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menghadirkan buku-buku nonteks yang murah dan bermutu untuk mendorong peningkatan literasi baca anak-anak di Indonesia. 

Supriyanto, Kepala Pusat Perbukuan (Kapusbuk) Kemendikbud Ristek mengatakan bahwa saat ini buku nonteks terbitan Kemendibud Ristek tidak hanya memiliki nilai 3M tetapi 4M yaitu mutu, murah, merata, dan menarik.

“Jadi, buku-buku itu harus menarik minat baca, khususnya anak-anak kita,” ujar Supriyanto pada (27/9) dalam acara Buku Bacaan Bermutu yang Menyenangkan di ICE BSD, Kabupaten Tangerang.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 ke Jepang 2024, Uang Saku Rp 15 Juta Per Bulan

Bisa diakses secara gratis

Tercatat, saat ini Kemendikbud Ristek telah menerbitkan 20 buku nonteks atau buku cerita yang disusun menarik untuk menumbuhkan rasa cinta membaca kepada anak sejak kecil.

Buku nonteks dibagi menjadi 3 kategori yaitu, jenjang A (pembaca dini), jenjang B (pembaca awal), dan jenjang C (pembaca semenjana).

Buku nonteks menghadirkan ilustrasi-ilustrasi dan tidak membosankan sehingga anak lebih tertarik untuk membaca buku. Buku nonteks menjadi pengembangan dari buku teks biasanya hanya berisikan teks panjang. 

Masyarakat yang ingin membaca dan mengunduh buku tersebut, dapat mengakses platform Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) melalui link https://buku.kemdikbud.go.id/. Buku-buku itu dapat diakses secara gratis.

Dengan hadirnya buku-buku yang dapat diakses secara gratis dan murah meriah tersebut, dapat meningkatkan minat baca khususnya bagi anak-anak di Indonesia. Sehingga, tidak ada lagi alasan tidak bisa membaca karena keterbatasan biaya dan harga buku yang mahal.

Baca juga: Beasiswa Persiapan Kuliah S1-S2, Terbuka bagi Pelajar dan Mahasiswa

Selain buku non teks, pada platform SIBI kemendikbud juga menyediakan buku-buku pelajaran dengan berbagai jenis kurikulum termasuk kurikulum merdeka belajar.

Buku tersebut juga sudah dilengkapi dengan mutu yang baik seperti adanya gambar dan ilustrasi menarik.

“Dalam penyusunannya juga telah melibatkan berbagai profesi, tidak hanya penulis tetapi ilustrator dan desainer buku. Sehingga tidak hanya teks, tetapi juga gambar-gambar yang menarik anak-anak untuk membacanya,” kata Supriyanto.

Meskipun, saat ini buku-buku tersebut masih tersedia dalam versi digital namun Supriyanto menjelaskan bahwa kemendikbud membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan pihak manapun yang menginginkan buku dalam versi cetak.

Fenti Sanubari, guru kelas 3 SDN Karang Rahayu 01 Kabupaten Bekasi menuturkan bahwa ia mendapatkan inspirasi mengajar dengan menggunakan buku-buku nonteks terbitan Pusbuk Kemendikbudristek setelah berdiskusi dengan rekan guru lain. Langkah ini ia lakukan karena muridnya cenderung pasif saat menggunakan pembelajaran dari buku cetak saja. 

Baca juga: Cara Daftar Beasiswa BSI 2023, Ada Bantuan Rp 3 Juta dan Uang Saku

Sejak memberikan pengajaran menggunakan buku nonteks, muridnya menjadi lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

“Setelah saya terapkan, suasana pembelajaran menjadi lebih aktif dan hangat, anak-anak lebih antusias. Capaian belajar juga meningkat dan mereka lebih percaya diri untuk bertanya, menyampaikan pendapat, dan berdiskusi,” ungkap Fenti.

Selain meningkatkan antusiasme belajar di kelas, orang tua murid juga memberikan tanggapan positif terhadap pemanfaatan buku nonteks tersebut.

“Mereka mengatakan sekarang anak saya jadi lebih ekspresif, lebih senang ngobrol dengan orang tua, dan lebih senang menyatakan perasaan mereka, sebelumnya susah berkomunikasi. Bahkan ada yang anaknya menjadi lebih sopan,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com