Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Orangtua Cenderung Pilih Sekolah yang Terapkan Teknologi Pembelajaran

Kompas.com - 19/10/2023, 19:30 WIB
Theresia Aprilie,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Di era sekarang ini, adopsi teknologi digital menjadi satu kebutuhan yang penting di berbagai bidang, tak luput juga bidang pendidikan.

Integrasi teknologi dalam sistem pendidikan memungkinkan pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis dan relevan dengan perkembangan teknologi.

Studi dari HP New Asian Learning Experience 2021 di lima kota besar Indonesia menyatakan bahwa 83 persen orangtua percaya teknologi baru dapat berdampak positif untuk proses pembelajaran anak. 

Baca juga: Beragam Upaya Sekolah Cetak Generasi Cerdas Berkarakter di Era Digital

Lalu, mengacu pada penelitian independen dari Hypernet Technologies, sebanyak 52 persen orangtua menginginkan sekolah dengan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi dalam pemilihan sekolah untuk anak.

Selanjutnya, sebanyak 50 persen orangtua merasa bahwa infrastruktur teknologi yang lengkap dalam sekolah menjadi hal yang sangat penting untuk mereka. Kemudian, sebanyak 41 persen orang tua mengaku faktor penggunaan teknologi sebuah sekolah sangat mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih sekolah bagi anak.

Namun, permasalahannya masih banyak sekolah yang mengalami kesulitan untuk mengadaptasi teknologi disebabkan oleh akses internet yang terbatas, infrastruktur yang tidak memadai, tidak memiliki staf IT, dan lain sebagainya. 

Baca juga: ComDev STEM Prasmul Dorong Penguatan Masyarakat lewat Sains dan Teknologi

Melihat adanya hal ini, Sokrates, unit pendidikan di bawah naungan Bina Nusantara (Binus) bekerja sama dengan Hypernet Technologies dalam menyediakan solusi pendidikan berbasis teknologi untuk membantu sekolah mewujudkan pendidikan berbasis teknologi digital.

Menurut Rizqie, Head of Marketing Sokrates, Learning Management System (LMS) sebagai salah satu alat mengakses pendidikan berbasis digital dibutuhkan sekolah sejak adanya perubahan perilaku ketika pandemi.

“Yang kalau seandainya dulu kita sangat konvensional, artinya kita datang untuk sekolah, kita dengar guru. Tetapi, di pandemi semua online, belajar dengan teknologi digital dengan menggunakan LMS dan mengakses konten-konten pembelajaran,” ujar Rizqie dalam Media Gathering bertema “21st Century Learning: Future Education Unveiled”, Kamis (5/10/2023), di Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa Sokrates yang berada di bawah naungan Binus telah menerapkan LMS sedari lama. Lalu, Sokrates melihat bahwa LMS juga bisa diterapkan di lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran.

Untuk menguatkan penerapan sistem LMS di sekolah-sekolah, Sokrates menggandeng  Hypernet Technologies untuk menyediakan infrastruktur jaringan yang memadai guna menjangkau berbagai wilayah.

Baca juga: 4 Negara dengan Teknologi Digital Paling Maju untuk Kuliah di Luar Negeri

Hypernet Technologies akan memberikan dukungan kepada sekolah dari segi internet, bandwidth, ataupun keamanan.

“Di bagian infrastruktur, contohnya ketika kita memprioritaskan kelas mana yang lebih membutuhkan internet dibandingkan area publik. Dan di situ kita harus support dari segi internet, keamanannya, maupun orang yang bisa menjaga dan mengatur semua itu bisa berjalan dengan lancar untuk membuat proses belajar mengajar lebih nyaman,” tutur Oktaviani Handojo, VP Brand and Marketing Hypernet Technologies.

Menurut Djoko Setyanto, VP Innovation and Technology Hypernet Technologies, seringkali sekolah sudah memiliki LMS yang baik, tetapi tidak dimaksimalkan penggunaanya dengan berbagai alasan.

“Satu merasa lambat, kedua merasa seperti tidak dapat diakses, ketiga menjadi celah keamanan data. Tiga poin inilah yang Hypernet Technologies mencoba masuk ke dalam institusi untuk mempermudah dunia edukasi, yang notabenenya tidak semua sekolah punya tim IT,” jelasnya.

Padahal tim IT inilah yang bertugas menjaga user experience dari para siswa, guru, maupun staf sekolah.

Adapun dalam penggunaan teknologi ini ada banyak informasi yang bisa didapatkan oleh siswa, termasuk informasi negatif yang tidak seharusnya mereka akses. Di sinilah peran Hypernet membatasi dan menjaga murid untuk tidak mengakses hal tersebut.

Baca juga: Pesantren Harus Siap Hadapi Disrupsi Teknologi

Inovasi yang telah dilakukan oleh Sokrates dan Hypernet Technologies

Sokrates sendiri sebagai penyedia LMS memberikan sistem yang dinamis sehingga terus berupaya untuk mengikuti tren dan kebutuhan yang ada.

“Kami terus berupaya mengikuti tren yang ada atau kebutuhan yang ada, juga tidak lepas dari regulasi pemerintah. Misalnya saat ini adalah penerapan kurikulum merdeka,” ucap Rizqie.

Dalam pergantian penerapan kurikulum ini, Sokrates juga menyesuaikan fitur yang mengarahkan siswa dan guru ke arah kurikulum merdeka. Contohnya dari proses penilaian, penyampaian materi, projek portofolio, dsbnya.

Baca juga: Kenali 4 Platform Teknologi Kemendikbud Ristek

Kemudian, LMS yang disediakan Sokrates juga dilengkapi dengan data analitik. Sehingga secara sistem, guru dapat melihat bagaimana kinerja siswa dalam penggunaan LMS berdasarkan satu kesimpulan atau analisis terkait perkembangan belajar anak.

Lalu, dari sisi Hypernet Technologies sendiri, mereka pernah membantu sekolah yang mengalami kendala dalam melaksanakan ujian online. Kendala ini terkait dengan tidak adanya wireless yang dimiliki sekolah.

“Yang kami lakukan saat itu adalah, kami menyebarkan wireless di access point masing-masing kelas untuk memudahkan mereka melakukan ujian secara bersama-sama,” ujar Djoko.

Baca juga: 4 Tips Produktif bagi Mahasiswa, Optimalkan MBKM hingga Teknologi

Namun, permasalahan muncul kembali ketika koneksi internet menjadi lambat dan akhirnya banyak siswa yang tidak lulus ujian. Dari sinilah mereka belajar untuk berinovasi dengan bandwidth optimum.

Dengan layanan ini, sekolah yang ingin melaksanakan ujian dapat meminta penambahan bandwidth sementara selama ujian berlangsung. Inovasi ini diberlakukan untuk mendukung kenyamanan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, termasuk ujian.

Baca juga: Lewat Platform SIBI, Kemendikbud Hadirkan Buku Gratis dan Murah

Sebagai informasi tambahan, hingga saat ini Sokrates Apps, sistem LMS besutan Sokrates telah digunakan oleh lebih dari 300 sekolah di seluruh Indonesia. Sedangkan, Hypernet Technologies telah mengintegrasikan infrastrukturnya di lebih dari 100 sekolah.

Dengan pengalaman dalam menangani permasalahan teknologi digital sekolah, kedua
pihak akan terus bersinergi dalam menghadirkan cara-cara inovatif untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas serta menciptakan dunia pendidikan yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com