Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat "Desain Berbasis Masyarakat", Komunitas Diajak Berpartisipasi Atasi Stunting di Tanah Air

Kompas.com - 13/10/2023, 17:19 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Padahal, kata Fransisca, Indonesia mempunyai banyak pangan segar yang dapat ditemukan dengan mudah dan diproduksi secara lokal. 

Baca juga: Aktif Bantu Penurunan Stunting, Tanoto Foundation Terima Penghargaan dari Marruf Amin

Upaya penurunan stunting Tanoto 

Fransisca juga menjelaskan, salah satu langkah Tanoto Foundation untuk meningkatkan praktik PMBA dalam upaya percepatan penurunan stunting adalah mengembangkan studi Desain Berbasis Masyarakat (DBM) bersama Alive and Thrive.

“Pendekatan DBM merupakan studi yang menggunakan human-centered design atau pendekatan yang bertumpu pada gagasan bahwa masyarakat merupakan bagian terpenting yang harus terlibat secara langsung dalam merancang proses perubahan untuk dirinya sendiri,” ungkap Fransisca.

Dia menyebutkan, pendekatan DBM itu melibatkan keluarga dalam mencari solusi dan merumuskan inovasi membangun perilaku positif terkait pencegahan stunting

“Tujuannya, orangtua dan keluarga jadi semakin semangat dan mandiri untuk menerapkan praktik pemenuhan gizi anak yang sesuai dengan kaidah PMBA dan perkembangan anak usia dini,” ujarnya.

Baca juga: Bantu Perangi Stunting, Tanoto Foundation Raih Penghargaan Mitra Kerja BKKBN

Studi itu dilakukan di desa yang berlokasi di enam provinsi, yaitu Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. 

Inovasi yang dihasilkan komunitas dalam upaya percepatan pencegahan stunting melalui studi DBM itu sangat beragam, seperti buku resep yang disusun dan dikembangkan masyarakat di Kalimantan Selatan dan Sumatera Barat. 

Buku resep tersebut berisi tips cara mengenalkan makanan baru kepada bayi, resep camilan sehat buatan rumah, serta reaksi anak saat mencoba berbagai resep tersebut.

Sementara itu, masyarakat di Sulawesi Barat berinovasi dengan merancang ruang konseling baru untuk pos pelayanan terpadu (posyandu). 

Hal itu membuat para ibu merasa lebih nyaman dan aman untuk menerima konseling terkait PMBA dan pengasuhan anak usia dini. 

Baca juga: Pemprov Sulsel, Tanoto, dan UNICEF Luncurkan Buku Percepatan Penurunan Stunting

Di Nusa Tenggara Timur (NTT), kelompok ibu-ibu membentuk kelompok memasak yang dilakukan rutin seminggu sekali sekaligus untuk berkumpul, berdiskusi, dan mencoba menu baru yang sehat bagi bayi dan balita.

Fransisca mengatakan, pihak pemerintah, mitra lembaga pembangunan, dan para ahli dapat memfasilitasi proses desain bersama masyarakat. 

“Tidak sekadar langsung memberikan solusi, tetapi kami berikan kesempatan bagi masyarakat untuk secara mandiri menemukan solusi dari permasalahan yang ada di daerah/komunitas mereka,” katanya.

Fransisca berharap, pendekatan itu dapat memberikan dan meningkatkan pengetahuan kepada para orangtua dan keluarga mengenai praktik PMBA dan pengasuhan anak usia dini.

Dia berharap, dengan pendekatan DBM, pemecahan masalah pemenuhan gizi melalui komunikasi dua arah yang efektif dapat tercapai. 

“Kami harapkan dengan terjadi perubahan perilaku yang baik di masyarakat, maka upaya pencegahan stunting dapat tercapai,” harapnya.

Baca juga: BKKBN Gandeng Tanoto Foundation dan Mitra Lain untuk Bantu Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting di Indonesia

Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai studi dengan pendekatan DBM, kunjungi laman SIGAP Tanoto Foundation di sigap.tanotofoundation.org.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com