Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prof. Rudy Harjanto: Makanan adalah Cerminan dari Kebudayaan Daerah

Kompas.com - 15/08/2023, 16:11 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Periklanan pertama di Indonesia, Prof. Rudy Harjanto, mengaku kuliner tradisional menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan akar budaya mereka. Sebab, setiap hidangan menjadi cerminan dari kreativitas dan kearifan lokal.

Misalnya, sajian makanan yang khas, seperti "Rendang" dari Indonesia, mungkin berasal dari kebutuhan masyarakat untuk mengawetkan dan mengolah daging dalam lingkungan tropis yang panas.

Di dalam hidangan tersebut, terdapat cerita tentang adaptasi, kreativitas, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat setempat.

Baca juga: Penggabungan PTS, Kemendikbud: agar Aset Besar dan Mutu Jadi Tinggi

"Makanan cerminan dari kebudayaan suatu bangsa atau daerah. Melalui makanan, kita bisa memahami sejarah, nilai-nilai, dan tradisi suatu komunitas. Makanan menjadi jembatan yang menghubungkan kelompok etnis dan budaya, sehingga komunikasi massa berperan dalam memupuk pemahaman lintas budaya," kata dia dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023).

Dia menyebutkan, identitas lokal membentuk identitas nasional yang lebih besar. Dalam banyak kasus, makanan tradisional yang unik menjadi ciri khas suatu negara dan menjadi alat untuk memperkenalkan budaya mereka kepada dunia.

Sebagai contoh, makanan Sushi dari Jepang telah menjadi ikon yang menggambarkan ketepatan dan estetika Jepang.

Dalam hal ini, kuliner tradisional mengambil peran sebagai duta budaya yang mempromosikan identitas nasional kepada masyarakat global.

Kini, di tengah arus globalisasi dan modernisasi, pelestarian kuliner tradisional sangat penting. Banyak tradisi lokal dan bahan-bahan unik terancam punah karena perubahan gaya hidup dan preferensi makanan yang semakin mengglobal.

Masyarakat perlu menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan kuliner tradisional sebagai aset berharga yang membentuk identitas lokal dan nasional.

"Komunikasi massa memiliki dampak besar dalam mengangkat citra budaya dan pariwisata suatu daerah lewat makanan. Makanan tradisional jadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin merasakan kebudayaan lokal. Berita, video, dan konten online lainnya mempromosikan destinasi kuliner, mendorong pertumbuhan industri pariwisata," ucap pria yang merupakan Dewan Penasehat LSPR.

Dia mengaku, kuliner tradisional memiliki peran sentral dalam membentuk identitas lokal dan nasional.

Tradisi lokal, bahan-bahan lokal, dan nilai-nilai budaya tertanam dalam setiap hidangan, menciptakan jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan akar budaya mereka. Kuliner juga berperan sebagai medium yang efektif dalam memperkenalkan budaya suatu negara kepada dunia.

Oleh karena itu, pelestarian dan penghormatan terhadap kuliner tradisional adalah langkah penting dalam menjaga identitas lokal dan nasional yang unik dan berharga di dalam era globalisasi.

Dalam era globalisasi ini, media memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan pesan dan informasi kepada masyarakat.

Baik media konvensional maupun media sosial, keduanya memiliki peran yang signifikan dalam membentuk persepsi dan identitas suatu bangsa.

Baca juga: Ada Toilet Gender Netral di Salah Satu Sekolah Internasional, Kemendikbud Buka Suara

Salah satu aspek yang semakin mendapatkan perhatian adalah promosi dan penyajian kuliner lokal.

"Media, baik konvensional maupun sosial, memiliki fungsi utama sebagai pengantar pesan. Melalui berbagai platform media, informasi dapat disampaikan dengan lebih cepat dan efektif kepada masyarakat," ucap Wakil Ketua Dewan Pakar Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) ini.

Media sosial jadi pintu baru untuk kenalkan kebudayaan

Platform media sosial seperti Instagram, YouTube, atau TikTok telah membuka pintu baru dalam cara kita berinteraksi dengan makanan.

"Foto-foto makanan yang menggoda dan video proses memasak menjadi konten yang populer. Komunikasi massa di platform ini memungkinkan makanan menjadi visual yang memikat, menginspirasi, dan bahkan menciptakan tren makanan global," jelas Prof. Rudy.

Dengan perkembangan teknologi, kuliner telah bertransformasi menjadi media sebagai sarana yang lebih interaktif dan terhubung, memungkinkan pesan mengenai identitas lokal maupun nasional mencapai khalayak yang lebih luas dan beragam.

Baca juga: IPB Berikan Golden Ticket untuk 15 Ketua OSIS, Berikut Namanya

"Sebagai media, kuliner dapat terus tumbuh dan menjadi salah satu elemen kuat dalam membangun identitas bangsa yang beragam dan kaya akan budaya," tukas mantan Rektor Universitas Moestopo ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com